Menu

Mode Gelap

Budaya · 28 Des 2023 00:43 WIB

Mengenal Tari Lestari Alamku, Tarian Persembahan Untuk Lingkungan Hidup


					Mengenal Tari Lestari Alamku, Tarian Persembahan Untuk Lingkungan Hidup Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Tari Lestari Alamku merupakan tari tradisional kreasi yang mengusung tema lingkungan hidup. Tarian ini diciptakan oleh salah satu Sanggar yang bernama Sanggar Kartika Budaya. Penciptanya ialah Desi Rani, Adi Bagus, dan Khafidatul. Tari Lestari Alamku merupakan suatu kampanye kepada masyarakat agar mereka lebih peduli terhadap lingkungan.

Dengan ditampilkannya tarian ini, diharapkan masyarakat sadar untuk menjaga kelestarian bumi, merawat alam, dan menjaga hutan. Gerakan , music, bahkan pakaian yang digunakan dalam tarian ini pun memiliki filosofi tersendiri. Gerakan yang digunakan cenderung misterius dan penuh semangat seperti terombang ambing sebab menggambarkan alam yang dirusak oleh manusia. Musiknya pun memiliki lirik yang menggambarkan tentang kerusakan alam yang terjadi di dewasa ini. Salah satu liriknya adalah “ dul gundul gundul pacul saiki alase gundul, bel gembel gembelengan alase kebak bangunan “ yang mana jika diartikan yaitu saat ini hutan hutan yang tersedia mengalami kerusakan dan banyak dialihkan menjadi bangunan.

Selain itu, property yang digunakan pada tarian Lestari Alamku adalah caping dan ranting. Makna dari caping adalah symbol gotong royong sebab dahulu masyarakat menggunakan caping ketika bekerja sama di sawah dan sebagai pelindung dari teriknya matahari. Lalu ranting pohon memiliki makna kekeringan serta rusaknya alam.

Berita Terkait:  Polisi Amankan Seorang Wanita yang Kenakan Kaos Palu Arit

Hingga saat ini, Tari Lestari Alamku masih menjadi salah satu tarian kreasi favorit yang sering ditampilkan oleh suatu instansi terkenal dalam acara acara besar. Salah satunya Universitas Diponegoro yang mengangkat tarian ini menjadi tari pembuka/ opening dalam acara Orientari Dasar Mahasiswa (ODM) tahun 2023. Alasan diambilnya tarian ini sebagai salah satu bentuk ajakan kepada mahasiswa baru untuk terus merawat dan mencintai lingkungan agar tidak semakin rusak. Bentuk ajakan tarian seperti ini memanglah sangat kreatif karena tidak membosankan namun memiliki makna tersirat yang justru akan lebih menyentuh hati masyarakat yang melihat dan menikmatinya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan