Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 28 Des 2023 21:45 WIB

Mahasiswa KKN Unit V.C.3 ALTERNATIF UAD 89 Mengadakan Program Pengembangan Bercocok Tanam dengan Inovasi “Wick System” di Wilayah RW 06 Pakuncen Wirobrajan


					Mahasiswa KKN Unit V.C.3 ALTERNATIF UAD 89 Mengadakan Program Pengembangan Bercocok Tanam dengan Inovasi “Wick System” di Wilayah RW 06 Pakuncen Wirobrajan Perbesar

JOGJA, anewsidmedia.com – KKN Alternatif UAD ke-89, unit V.C.3 mengadakan program pengembangan dalam bercocok tanam yaitu Wick System di wilayah RW 06 Pakuncen Wirobrajan. Program ini merupakan program unggulan unit yang digagas guna memanfaatkan limbah sampah plastik terutama botol minum sekali pakai. 

Program ini di laksanakan di 6 RT yang berada di RW 06, yang meliputi RT 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Dalam penanamannya memanfaatkan layan yang masih kosong sehingga menjadi layak guna. Wick system sendiri merupakan salah satu inovasi dalam bidang penanaman hidroponik yang mulai banyak digemari di abat 21 ini. 

Wick system ini memanfaatkan air sebagai media tanam, namun wadahnya yang terbuat dari pemanfaatan botol bekas menjadikan Wick System ini dianggap mampu mengurangi dan mengubah sampah botol plastic menjadi barang yang lebih fungsional. 

Botol bekas yang digunakan juga kami desain dengan sedemikian rupa agar tanaman dapat berkembang dengan baik dan jentik-jentik nyamuk tidak dapat berkembang didalamnya.

Dengan menggunakan metode tanam ini diharapkan dapat menjadikan solusi bagi masyarakat setempat yang kesulitan dalam memperoleh media tanah dan juga bagi mereka yang hanya

Berita Terkait:  KKN UMKU Berlangsung Lancar, Sebanyak 264 Mahasiswa Ikuti Upacara Penutupan

memiliki lahan yang terbatas. Ide wick system ini berawal dari terdapatnya keluhan masyarakat setempat, khususnya pada RW 06 dalam sulitnya pengolahan sampah plastik dilingkungan. 

Kemudian kelompok unit kkn kami bersepakat untuk membuat program yang ditujukan untuk pemanfaatan sampah plastik dan terwujudlah program wick system ini.

Bapak Slamet Priyanto, selaku ketua RW 06 pun juga menyatakan bahwa program Wick System ini patut untuk di aplikasikan di Masyarakat karena selain caranya yang efisien juga dapat mengurangi sampah botol plastik di lingkungan.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan