Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 28 Des 2023 01:17 WIB

Kisah Perjalanan Pedagang Ulos di Pasar Senen: Antara Tantangan dan Keberhasilan


					Kisah Perjalanan Pedagang Ulos di Pasar Senen: Antara Tantangan dan Keberhasilan Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Pasar Senen, yang menjadi saksi bisu perubahan zaman di Jakarta, menyaksikan lika-liku keseharian seorang pedagang ulos bernama Risma, yang dengan gigih menjalani perjuangan di pasar tradisional ini.

Risma, wanita berusia 49 tahun, telah menjalankan usaha penjualan ulosnya selama lebih dari 25 tahun. Usaha ini dijalankan turun temurun dimulai dari ibu kandung Risma yang sudah meninggal dan digantikan oleh Risma. Toko ulos ini bernama Toko Mixon Sinaga beralamat di Pasar Inpres Senen Blok IV Lantai Dasae B LOO BKS 103. Setiap pagi, dia tiba di Pasar Senen dengan semangat dan harapan tinggi. Namun, di balik senyumannya yang ramah, Risma menghadapi sejumlah tantangan yang tak terduga.

Tantangan pertama yang dihadapi Risma adalah persaingan ketat di antara penjual ulos lainnya. Pasar Senen dikenal sebagai tempat berkumpulnya beragam pedagang, dan untuk tetap bersaing, Risma harus terus memperbarui koleksinya dengan desain-desain terkini dan memikat hati pembeli.

“Sekarang peminat ulos hanya untuk orang-orang yang biasanya mengadakan suatu acara penting seperti pernikahan dan karena pembeli yang tidak bisa diprediksi sangat sulit untuk bertahan ditambah lagi dengan banyaknnya penjual ulos di pasar senen,” kata Risma.

Berita Terkait:  Tes Kesehatan Capres-Cawapres, PB IDI: Proses Pemeriksaan Harus Independen dan Imparsial

Fluktuasi harga ulos juga menjadi ujian bagi keuletan Risma. Kenaikan harga bahan baku dan biaya produksi menuntutnya untuk cerdas dalam menyesuaikan harga jual tanpa mengorbankan kualitas produknya. Keseimbangan ini menjadi kunci kesuksesannya di pasar yang dinamis ini.

Pasar digital juga telah membuka babak baru dalam perjalanan bisnis Risma. Dengan membuka toko daring dan aktif di media sosial, Risma berhasil menjangkau pelanggan di luar wilayah pasar fisik. Namun, menavigasi dunia online tidak selalu mudah, dan Risma harus terus belajar untuk mengoptimalkan kehadirannya di platform digital.

Regulasi dan pajak yang kompleks juga menjadi hal yang harus dihadapi Risma. Dengan kedisiplinan dan pengetahuan yang terus diperbarui, Risma berusaha mematuhi semua aturan yang berlaku untuk menjaga kelangsungan usahanya.

Namun, di tengah lika-liku tersebut, Risma tetap mempertahankan hubungan yang erat dengan
pelanggannya. Interaksi pribadi dan pelayanano yang baik adalah kunci kesuksesannya.

“Pelanggan tetap pastinya ada maka itu saya terus berhubungan dengan mereka agar toko saya juga bisa dipromosikan ke rekan-rekan mereka. Pelanggan setia yang senang dengan kualitas ulos dan layanan Risma menjadi duta yang mempromosikan usahanya,” jelas Risma.

Berita Terkait:  Darurat Sampah, Mahasiswa KKN Ajak Masyarakat Mengubah Sampah Plastik Menjadi Ecobrick

Kisah perjalanan Risma di Pasar Senen mencerminkan keberanian dan ketekunan seorang pedagang dalam menghadapi dinamika pasar. Setiap penjahitan ulos menjadi bagian dari cerita perjuangan, dan setiap penjualan adalah capaian dari segala lika-liku yang telah dihadapi.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan