Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 27 Des 2023 12:30 WIB

FKM UNDIP Bentuk “Laskar Besti”, Forum Pengendalian Demam Berdarah Dengeu


					Foto: undip.ac.id Perbesar

Foto: undip.ac.id

SEMARANG, anewsidmedia.com – Inisiatif Fakultas Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang untuk membentuk forum pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di tempat-tempat umum merupakan langkah awal yang sangat penting dalam penanggulangan DBD.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang menginisiasi pembentukan forum tersebut didanai sepenuhnya oleh One Health Research and Training Award, SEAOHUN 2023.

Dalam upaya ini, Fakultas Kesehatan Masyarakat menggunakan pendekatan sistem One Health yang menekankan pentingnya keterjalinan antar pihak terkait dalam pengendalian DBD. Namun, masih terdapat kelemahan dalam jejaring antar sektor dan belum ada kolaboratif networking dalam penanggulangan DBD yang bergerak di Community Base seperti sekolah, tempat pariwisata, masjid, dan tempat umum lainnya. Padahal, tempat-tempat tersebut memiliki potensi sebagai tempat perindukan vektor dan tempat terjadinya infeksi DBD.

Dr. Ir. Martini. M.Kes., Project Leader, menyampaikan pada sambutannya di workshop Comprehensive Consolidation of The One Health System in DHF Control Through a Community-Based Approach di Hotel Grasia 18-19 Desember 2023, “Perlu penanganan multisector dan multiaction strategi dalam pencegahan DBD dengan pendekatan One Health. Tugas pengendalian tidak hanya dibebankan di sektor Kesehatan namun juga lintas sektor dan antar pihak sehingga semuanya dapat memahami bahwa pengendalian penyakit terutama DBD dapat dikerjakan secara bersama sesuai peran masing-masing,” jelasnya dikutip dari undip.ac.id.

Berita Terkait:  Disdik Kota Semarang Luncurkan Prgoram Gerbang Harapan untuk Siswa Kurang Mampu

Dalam rangka meningkatkan keterjalinan antar sektor dalam penanggulangan DBD, kolaborasi networking di Community Base seperti sekolah, tempat pariwisata, masjid, dan tempat umum lainnya sangat penting. Hal ini akan memperkuat pendekatan One Health dalam pengendalian DBD dan memastikan bahwa pengendalian penyakit terutama DBD dapat dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan peran masing-masing sektor.

Forum yang dibentuk diberi nama Laskar Besti yang berasal dari kepanjangan Bersama Berantas Jentik. Laskar Besti adalah kelompok orang yang memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus khusus di tempat-tempat umum seperti sekolah, pasar, tempat wisata, stasiun, terminal, dan tempat ibadah (Gereja, Masjid, Kelenteng, Wihara). Keanggotaan Laskar Besti terdiri dari para pengelola atau penanggung jawab masing-masing tempat umum tersebut.

Pada tanggal 19 Desember 2023, secara resmi Laskar Besti dilantik secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. Sebelumnya, selama dua hari berturut-turut, para anggota Laskar Besti diberikan pelatihan mengenai penyakit DBD, vektor penyebaran, langkah penanggulangan, serta cara menjadi Laskar Besti yang baik. Selain itu, para calon Laskar Besti juga mempraktekan secara langsung bagaimana melakukan survey jentik pada tempat perindukannya dan menginput hasilnya pada sistem pelaporan yang ada pada Dinkes Kota Semarang. Laskar Besti juga akan menjadi berturut serta dalam penanggulangan kasus DBD di Kota Semarang, sejalan dengan program-program yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Semarang.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan