Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 26 Des 2023 00:24 WIB

Café Dipo Hub di Lingkungan Undip Tuai Pro dan Kontra dari Mahasiswa


					Café Dipo Hub di Lingkungan Undip Tuai Pro dan Kontra dari Mahasiswa Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Mengusung tema “Connected by Food, Music, And Games” Gedung Dipo Hub sudah diresmikan pada Jum’at (10/11/2023) oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Yohan Utama, S.H., M.Hum. Hadirnya fasilitas ini diharapkan dapat memberi mahasiswa/i ruang untuk bersosialisasi dengan nyaman dengan teman-temannya sambil menikmati makan, live music atau bermain game.

Dalam sambutannya pada hari peresmian, Rektor menyatakan bahwa Dipo Hub perlu memiliki aspek bisnisnya, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan banyak orang memerlukan sumber pendanaan. Profesor Yos berharap agar Dipo Hub dapat menjadi suatu peluang yang memberi berkah, keuntungan bagi banyak orang, menciptakan lapangan kerja, dan mengedepankan nilai positif dalam masyarakat.

Gedung Café Dipo Hub terbagi menjadi dua lantai, terdapat jam-jam atau mode tertentu yang membedakan menu dalam café tersebut. Pada pukul 07.00-14.00 cafe ini menyediakan menu makanan kantin, sedangkan pada pukul 14.00-22.00 café ini menyediakan menu makanan versi café. Café ini juga terbagi dalam dua area yang berbeda, indoor dan outdoor.

Berita Terkait:  Sebanyak 35 Mahasiswa UNDIP Siap Berkompetisi dalam MTQM Tingkat Nasional

Banyaknya antusias mahasiswa/i, café ini mulai ramai didatangi oleh mahasiswa karena mulai menjadi perbincangan di berbagai platform sosial media, seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Banyak mahasiswa yang membuat konten mengenai Dipo Hub ini. Beberapa pro dan kontra terhadap Dipo Hub ini juga menjadi perbincangan para mahasiswa.

“Enak dan nyaman tempatnya, menunya oke dan harganya oke, gak semahal di café biasanya tapi minus colokan untuk nge-charge.” kata Nada, salah satu pengunjung (01/12/2023).

Dengan memberi tempat yang spacious dan nyaman dengan ambience yang keren, kualitas makanan di Dipo Hub yang tidak sebanding dengan harganya turut menjadi sorotan, padahal café ini baru diresmikan selama satu bulan.

“Makanannya gak worth to buy apalagi buat kaum mendang-mending, konsep sama harga mau dibikin café tapi kualitas menunya masih kurang. Pelayanan dan minim colokan juga masih kurang diperhatikan.” ujar Akbar, pengunjung Dipo Hub lainnya.

Beberapa dari pengunjung yang datang adalah mahasiswa yang penasaran dan kecewa akan ekspektasi yang ditampilkan di media sosial dengan realita yang ada langsung. Beberapa dari pengunjung juga merasa enjoy saja menikmati tempat ini selagi bisa dipakai untuk menugas dengan nyaman.

Berita Terkait:  Penataan dan Pendigitalisasian Arsip Vital Keluarga sebagai Upaya Pencegahan terhadap Kehilangan dan Kerusakan Arsip

Tak hanya sampai disitu, pengurus dari café Dipo Hub ini juga menyadari kekurangan mereka dari pengunjung dan langsung memperbaiki kualitas makanan semaksimal mungkin. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa cuitan di twitter mengenai Dipo Hub yang sedang dalam masa peningkatan.

Akankah ke-eksis-an Dipo Hub ini dapat bertahan lama? Atau malah perhatian mahasiswa/i tidak akan dapat bertahan lama terhadap adanya café ini?

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan