PURWOREJO, anewsidmedia.com – Besek adalah kerajinan tangan terbuat dari bambu yang dianyam sedemikan rupa hingga menjadi sebuah wadah berbentuk kotak dengan ukuran sekitar 20 cm x 20 cm. Oleh warga desa, besek sering digunakan untuk wadah menaruh makanan dalam sebuah acara misalnya hajatan. Besek sudah ada sejak era kolonial dan masih eksis hingga sekarang.
Salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang hingga saat ini masih eksis memproduksi besek adalah Desa Sukowuwuh, Kecamatan Bener. Tak hanya di Sukowuwuh, Warga Desa lain di Bener juga sebagian besar menjadi pengrajin besek bahkan jadi mata pencaharian warga. Produksi besek mayoritas dibuat oleh ibu-ibu, kegiatan tersebut dilakukan setiap harinya. Besek yang sudah jadi selanjutnya dijadikan satu dan diambil pengepul. Besek produksi Purworejo ini kemudian dipasarkan keluar kota.
Pengrajin besek bisa memproduksi setidaknya 80 tangkep per minggu. Harga satu tangkepnya di jual Rp 1.000. Bahan baku produksi yakni bambu, biasanya didaptkan dari perkebunan sendiri atau membeli di penjual dengan harga satu pohonya Rp 15.000. Salah satu pengrajin besek, Indriyani (44) yang ditemui dirumahnya menuturkan ia telah menjadi pengrajin besek sejak kecil.

“Saya jadi pengrajin besek sejak lulus SD, bisa besek juga karena diajarkan membesek disekolah. Sehari rata-rata bisa bikin 20 tangkep. Satu tangkep Rp. 1,000. Kadang naik kadang turun” Kata Indriyanti di Desa sukowuwuh, Kamis (7/12/2023).
Saat ini besek telah memiliki berbagai macam ukuran dengan harga yang berbeda-beda. Pengrajin juga mulai mengembangkan besek menjadi berbagai inovasi baru seperti tas, keranjang, souvenir dan lain-lain. Produksi besek pernah mengalami penurunan drastis pada masa pandemi Covid-19, namun ketika pandemi mulai hilang produksi besek kembali bangkit memenuhi permintaan pasar.
Pengrajin berharap kerajinan besek akan tetap eksis dan mampu bersaing dengan wadah- wadah yang lebih modern di pasaran. Selain untuk mendongkrak ekonomi warga, membesek juga merupakan kegiatan yang telah melekat sehari-hari.
“Semoga besek tetep laku dan eksis, ini kan juga wadah dari bambu jadi ramah lingkungan’’ Kata Winarni (41).
Peran serta dukungan dari pemerintah sangat penting untuk mempromosikan besek ke masyarakat umum, sehingga besek akan tetap eksis di pasaran.