Menu

Mode Gelap

Budaya · 22 Des 2023 22:56 WIB

Sejarah Sanggar Kesenian Tradisional Sobokartti Semarang yang Sudah Berusia 103 Tahun


					Sejarah Sanggar Kesenian Tradisional Sobokartti Semarang yang Sudah Berusia 103 Tahun Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Kota Semarang memiliki banyak peninggalan budaya. Salah satunya adalah sanggar kesenian Sobokartti yang sudah berdiri sejak 13 Maret 1920.

Ditemui tim Kuasakata pada Selasa sore (19/12/2023), salah satu pengurus sanggar, Darmadi (46), mengatakan Sobokartti didirikan karena inisiatif dari Pangeran Mangkunegara VII dan Bupati Semarang waktu itu. Hal ini karena ingin membangkitkan kesenian di wilayah Semarang.

Sobokartti dibangun oleh insinyur Belanda, Thomas Karsten. “Didirikanlah perkumpulan seni budaya Sobokartti dengan tujuan adalah untuk pelestarian seni budaya dan demokratisasi seni budaya agar bisa lebih dikenal masyarakat,” ucap Darmadi.

Hingga saat ini terhitung sudah 103 tahun 9 bulan, Sobokartti masih digunakan untuk aktivitas kesenian Jawa di Semarang. Aktivitas kesenian tersebut meliputi seni tari, karawitan dan pedhalangan.

Sobokartti juga akan menambah satu aktivitas seni dalam waktu dekat, yakni Seni Lukis. Yang akan dilaksanakan oleh alumni senior ITB dari jurusan seni lukis.

Terlihat pada sore hari pukul 17.00 WIB (19/12/2023), gedung kesenian tua di Jalan Dr. Cipto ini diramaikan oleh berbagai kalangan.

Berita Terkait:  Satya Wacana Gagal Taklukkan Rajawali Medan di Laga IBL 2024

Di pendapa depan terlihat para dewasa sedang berlatih menari dan di dalam gedung Sobokartti, terlihat anak-anak hingga remaja sedang melaksanakan ujian menari. Iringan musik Jawa menemani mereka dalam menggerakkan tubuh dan selendang mereka.

Bahkan ada satu penari sepuh yang berumur 63 tahun, dan masih aktif menari sampai saat ini. Beliau bernama Pak Widiantoro.

Menurut Damardi, anak-anak yang tergabung di Sanggar Tari Sobokartti mencapai 125 orang. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi lima kelas yang terdiri dari kelas A1, A2, B, remaja serta dewasa.

“untuk saat ini perkembangan untuk menjadi siswa di Sobokartti khususnya cukup tinggi ya, dengan adanya program kurikulum merdeka jadi seorang siswa wajib menguasai kebudayaan, itu juga menjadi salah satu penyebab. Lalu dari dorongan orang tua juga,” ungkapnya

Salah satu pengajar tari kelas remaja, Juni Solicha (45), mengatakan bahwa dirinya sejak SMP kelas 1 sudah mengikuti kursus guru tari. Sehingga dirinya sudah mengajari anak-anak Sanggar Tari Sobokartti selama 25 tahun sejak dirinya berada di bangku kelas 3 SMP.

Berita Terkait:  Polisi Amankan Truk Pengangkut Ratusan Anjing Tanpa Dokumen Resmi di Tol Kalikangkung

Juni juga menceritakan prestasi membanggakan sanggar Tari Sobokartti, mulai dari lomba untuk mewakili kecamatan di Semarang, hingga lomba tari kelas anak-anak tingkat Provinsi di Borobudur, Magelang dengan menyabet juara 2.

Jenis tari yang diajarkan di sanggar tari Sobokartti ini juga beragam, dengan mengedepankan tarian klasik. Seperti, tari Lilin, Kelinci, Gembira, Semarangan Geol Denok, Jawa Timuran Sorote Lintang, Gambyong, Jaipongan dan masih banyak lagi.

Jadwal Latihan Tari Sobokartti (WIB)

Kelas A1 (usia min. 4 tahun): Sabtu 15.00 dan Minggu 08.00
Kelas A2 (tingkat lanjut A1): Sabtu 16.00 dan Minggu 09.30 .
Kelas B (Anak kelas 5&6 SD): Jumat 16.00 dan Minggu 10.30
Kelas Remaja (SMP): Selasa 16.30 dan Minggu 09.00
Kelas Dewasa (SMA, Kuliah, Kerja): Selasa 17.30 dan Minggu 10.30

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi