Menu

Mode Gelap

Ragam · 22 Des 2023 02:33 WIB

Green Solidarity: Lahir dari Rasa ‘Iseng’, Bergerak Berkontribusi untuk Lingkungan


					Green Solidarity: Lahir dari Rasa ‘Iseng’, Bergerak Berkontribusi untuk Lingkungan Perbesar

anewsidmedia.com – Theresia Tarigan menganalogikan kehidupan sebagai suatu ikatan. Dirinya mengungkapkan keinginannya untuk melepaskan diri dari keterikatan tersebut. Bagi Theresia, perempuan sering kali terikat pada banyak hal, seperti berlian, emas, kecantikan, produk perawatan wajah, dan sebagainya. Namun, alih-alih tetap terjebak dalam ikatan tersebut, Theresia berupaya mengubahnya menjadi sebuah kelekatan, terutama melalui kontribusinya dalam berbagai inisiatif, terutama yang berkaitan dengan lingkungan.

Salah satu inisiatif yang paling dekat dengan Theresia adalah komunitas Green Solidarity yang ia gagas sebagai bentuk kontribusinya dalam merawat dan melestarikan lingkungan. Awalnya hanya sebagai tindakan iseng, Theresia mulai membagikan bibit tanaman secara gratis. Meskipun terdengar sederhana, bagi Theresia, ini adalah cara untuk saling memberi dan sekaligus mencoba melepas keterikatan yang dimaksudkannya.

“Sayang aja kalau tanaman banyak, tapi gak dibagi,” kata Theresia dalam salah satu wawancara. (04/12/2023).

Green Solidarity bukan hanya sekadar simbol kepedulian dan cinta Theresia terhadap lingkungan. Selain membagikan bibit tanaman secara langsung, Theresia juga aktif dalam mensosialisasikan dan mempromosikan kesadaran untuk melestarikan lingkungan. Dalam suatu wawancara, Theresia menegaskan bahwa eksposur atau popularitas bukanlah tujuannya; yang terpenting adalah keterlibatan
yang berkelanjutan, bahkan jika hanya melibatkan satu atau dua individu.

Berita Terkait:  Karhutla Gunung Merbabu Capai 489,07 Hektare, BNPB: Sebanyak 91 Jiwa Mengungsi 

“Satu atau dua orang anak muda itu lebih baik, daripada sekumpulan orang yang bergerak, tapi gak kontinu. Kita bisa memulai segala sesuatu dari skala kecil dan langkah-langkah kecil, kok. Gak perlu muluk harus terkenal ke sana ke mari, massanya ribuan orang, dan lain-lain,” ungkap Theresia atau yang akrab disapa Tere ini.

Melalui Green Solidarity, Theresia berusaha mewujudkan prinsip berkelanjutan yang mencakup aspek kemanusiaan dan lingkungan hidup. Dia ingin melibatkan pengetahuan dan komitmen masyarakat untuk saling mendukung. Meskipun terlibat sebagai pembicara dalam berbagai forum lingkungan, Theresia tidak pernah berhenti menjalankan program-programnya, seperti pembagian bibit pohon gratis, kegiatan pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan pembuatan eco-enzym.

Tekad Theresia mencerminkan aspirasi yang terus berkobar, dan Green Solidarity menjadi bagian integral dari identitasnya. Harapan-harapan Theresia untuk keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui komunitas yang dibangunnya. Baginya, Green Solidarity memiliki makna mendalam, dan Theresia berharap makna tersebut dapat disampaikan kepada orang-orang di sekitarnya.

Lingkungan adalah elemen tak terpisahkan dalam kehidupan kita di Bumi. Sebagai individu yang bertanggung jawab, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kita harus bergerak, karena jika bukan kita, siapa lagi?

Berita Terkait:  KPK Dalami Dugaan Aliran Dana Korupsi SLY ke Parpol

Mari kita mulai bergerak dari diri kita sendiri, untuk kebaikan bersama. Ayo bersatu dan berdaya, sejalan dengan semangat Theresia dan Green Solidarity.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi