Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 20 Des 2023 21:54 WIB

Luar Biasa! Raih IPK Sempurna 4.00, Mbak Ita Selesaikan Program Studi Doktor di Undip


					Luar Biasa! Raih IPK Sempurna 4.00, Mbak Ita Selesaikan Program Studi Doktor di Undip Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berhasil menyelesaikan ujian akhir Program Studi doktor Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Mbak Ita, sapaan akrabnya menyelesaikan S3 atau program doktornya dalam waktu 3 tahun 9 hari. Tak main-main, ia bahkan berhasil meraih IPK sempurna 4.00 atau Summa Cumlaude.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof Dr Drs Hardi Warsono, MT memimpin sidang ujian akhir doktor. Bersama Co Promotor I dan II, Dr Ars Ir Rina Kurniati, MT dan Prof Dr Hartuti Purnaweni, MPA.

Serta penguji internal Dr Dra Kismartini, MSi dan penguji eksternal Prof Dr Ir Sri Puryono, KS, MP.

Sidang yang berlangsung pada Selasa 19 Desember 2023 di Ruang Sidang Pascasarjana Fisip Undip ini memakan waktu hampir 3 jam.

Tak sendirian, hadir suami tercinta Alwin Basri dan anak semata wayangnya Muhammad Faraz Razin Pradana serta sanak keluarga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin, Kepala OPD, Perwakilan Camat dan Lurah juga hadir memberikan support kepada Mbak Ita.

Berita Terkait:  Pemkab Semarang Sediakan Dana Hibah untuk Ratusan Lembaga Olahraga

“Alhamdulillah sudah bisa menyelesaikan program studi doktor Administrasi Publik selama 3 tahun 9 hari,” ujarnya usai sidang, Selasa 19 Desember 2023.

Meski harus menghadapi banyak kendala untuk menyelesaikan disertasinya, Mbak Ita mengaku senang karena disertasi kali ini ia mengangkat tentang Kota Lama Semarang.

“Tentu lebih banyak sukanya ya, karena Kota Lama ini kan sudah menjadi pasion. Terlebih saya selaku ketua BPK2L, tentu banyak hal-hal yang menarik untuk diteliti dan mengeksplore lebih dalam,” ujar Mbak Ita.

Sebenarnya, lanjut Mbak Ita, Kota Lama di tahun 2015 sudah menjadi tentative list UNESCO. Warisan budaya dunia seperti Kota Lama Semarang harus memiliki outstanding universal value (OUV).

“Banyak hal-hal yang menjadi indikator untuk Kota Lama menjadi kelas dunia (World Heritage), tapi di sisi lain masih banyak juga hambatan-hambatan. Salah satunya bagaimana kita mensinkronkan, mengkolaborasikan antar pemangku kepentingan. Kalau di dalam disertasi ini kami menyebutnya, para aktor atau secara umumnya adalah pemangku kepentingan,” bebernya.

“Sehingga saya mengambil disertasi berjudul Hepta Helix Collaborative Governance dalam Pengelolaan Situs Kota Lama Semarang. Ini merupakan lanjutan dari tesis S2 saya yang juga berkaitan dengan Kota Lama,” sambungnya.

Berita Terkait:  Program "PISANG LEGI" Pemkot Semarang Ajak Masyarakat Manfaatkan Pangan Lokal Pendamping Beras

Dalam disertasinya, Mbak Ita lebih menekankan pada sinergi atau collaborative governance, sesuai konsep bergerak bersama Kota Semarang.

“Harapannya, dengan selesainya disertasi ini bisa menghasilkan penemuan baru, dan menjadi salah satu pondasi untuk agar Kota Lama Semarang bisa menjadi World Heritage,” katanya.

Ditanya terkait raihan IPK sempurna 4.00 atau Summa Cumlaude yang ia dapat, Mbak Ita mengaku berupaya melakukan terbaik di setiap aktivitas, termasuk saat harus meluangkan waktunya untuk perkuliahan dan menyelesaikan tugas sebagai Walikota Semarang.

“Perjalanan atau waktu menyelesaikan ini kan panjang, hingga 3 tahun. Harus selalu ketemu dengan dosen atau promotor kemudian bolak-balik revisi laporan, revisi disertasi. Itu semua dilakukan di tengah aktivitas saya sebagai Wali Kota,” katanya.

Menurutnya, tantangan tersebut justru tidak sampai menjadi hambatan, tetapi menjadi suatu jalan untuk dirinya bisa meraih yang terbaik.

“Bersyukur sekali dimudahkan. Banyak teman-teman yang mensupport dan membantu. Alhamdulillah bisa mendapatkan Indeks prestasi IPK 4.00,” tandas dia.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan