Menu

Mode Gelap

Ragam · 19 Des 2023 01:49 WIB

Haedar Nashir: Karyawan AUM Harus Aktif Bermuhammadiyah, Jangan Hanya Dijadikan Tumpangan


					Foto: muhammadiyah.or.id Perbesar

Foto: muhammadiyah.or.id

KEBUMEN, anewsidmedia.com – Ribuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di segala bidang yang tersebar di seluruh Indonesia mampu menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, eksistensi AUM membantu pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyat.

Bahkan menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, karyawan di AUM tidak sekadar bekerja dan mendapat upah. Sebab bekerja di AUM merupakan tugas mulia karena juga sebagai ladang ibadah sekaligus menjalankan fungsi kekhalifahan.

“Mereka yang ada di situ, sivitas akademika maupun juga hospitalitanya dari direktur, pimpinan, dosen, guru juga di amal usaha harus menjadi bagian dari Muhammadiyah dan mau aktif di Muhammadiyah. Apakah nanti di amal usaha cuman ikut kos ya kan, cuma numpang ?,” ungkap Haedar pada (16/12) di Unimugo, Kebumen dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Di acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen tersebut Haedar menekankan supaya karyawan yang bekerja di AUM jangan merasa lelah kalau aktif di Persyarikatan Muhammadiyah. Malahan harus bersyukur sebab diberi kesempatan lebih untuk menambah amal salih.

Berita Terkait:  Kerja Sama Sister Province Pemprov Jateng dengan Korsel Berhasil Dilakukan dalam Sejumlah Bidang

“Aktif di amal usaha sebagai tugas profesi, aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah itu sebagai panggilan beribadah dan menjalankan kekhalifahan lewat Muhammadiyah,” imbuh Haedar.

Haedar menambahkan, karyawan jangan merasa cukup beramal, sebab timbangan di akhirat tidak ada yang tahu. Maka karyawan dan warga Muhammadiyah diminta supaya dalam beramal jangan minimal, melainkan harus beramal secara maksimal sesuai dengan kadar kemampuan.

Di sisi lain Haedar juga berharap eksistensi AUM dalam memberikan pelayanan bisa berdampak pada meningkatknya jumlah warga Muhammadiyah. Dalam hemat Guru Besar Sosiologi ini, dengan bertambahnya jumlah warga Muhammadiyah akan memberikan pada bertambahnya amal kebajikan untuk semua.

Hal itu bukan tanpa alasan, melihat kenyataan yang ada sekarang ini di kawasan Indonesia Timur, meski Muhammadiyah jumlahnya minoritas namun dapat berbuat — membangun pusat-pusat keunggulan di bidang pendidikan, dan merambah bidang kesehatan sebagai pelayanan dari Muhammadiyah untuk semua.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi