Menu

Mode Gelap

Politik · 18 Des 2023 14:24 WIB

Pakar Menilai Prabowo soal “Ndasmu Etik” Buka Wajah Asli Gemoy yang Hanya Gimick


					Pakar Menilai Prabowo soal “Ndasmu Etik” Buka Wajah Asli Gemoy yang Hanya Gimick Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Viralnya pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan “Ndasmu etik” saat forum tertutup Rakornas Partai Gerindra di JI Expo, Jum’at (15/12) dinilai mendeligitimasi citra Gemoy yang selama ini dibangun. Dosen Fisipol Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia mengatakan pernyataan Calon Presiden nomor urut 2 tersebut telah membuka wajah asli gemoy yang sebenarnya.

“Pernyataan yang viral itu cenderung menunjukkan wajah aslinya, gemoy itu hanya gimick, sehingga manifes asli atau wujud asli dari gemoy itu nyatanya emosian, kemudian cara pandangnya sangat emosional, ini saya kira malah justru menjadi blunder bagi capres 02” kata Alfath, Minggu (17/12).

Menurut Alfath, ucapan Prabowo dalam video viral berdurasi sekitar 60 detik tersebut menunjukkan tidak adanya semangat untuk menjunjung tinggi etika. Bahkan cenderung mengabaikan etika dalam berpolitik.

“sikap capres 02 itu tidak menjadikan etika sebagai insipirasi dan kekuatan perjuangan politik karena menganggap etik merupakan sesuatu yang tidak penting. Padahal etika politik merupakan hal penting dalam kehidupan berdemokrasi kita, karena etika merupakan kompas moralitas ini baik atau buruk, ini voice atau noice,” tutur Alfath

Berita Terkait:  Menyambut Pemilu 2024, Mahasiswa KKN Undip Mengenalkan Literasi Kebijakan Bagi Pemilih Di Desa Gading

Alfath juga mengamati gestur tubuh Prabowo yang tidak dalam kondisi bercanda. Hal ini membantah pernyataan beberapa politisi Partai Gerindra yang menganggap ucapan ketua umumnya sebagai sebuah candaan di kalangan internal partai.

“Kalau dilihat berulang ulang ada tendensi agak emosional, gestur menunjukkan itu tidak bercanda. Kalau dalam strategi komunikasi politik yang saya pelajari ada gestur yang tidak pas dari beliau (Prabowo -red),” jelas Alfath

Sementara itu CO Founder Generasi Perintis Muhammad Syaeful Mujab sangat menyayangkan pernyataan yang keluar dari Calon Presiden yang kedepannya akan memimpin Indonesia. Menurut Mujab pernyataan ini menunjukkan sikap yang meremehkan etika berdemokrasi dan bernegara.

“Ini menunjukkan ada sikap yang meremehkan etika berdemokrasi di negara ini, Karena ucapan yang disampaikan berkaitan dengan keputusan pelanggaran Etika yang diputuskan oleh MKMK beberapa waktu lalu padahal MKMK merupakan institusi demokrasi, maka ini menunjukkan sikap yang mengabaikan etika demokrasi bahkan merendahkan institusi demokrasi,” ucap Mujab

Mujab juga mengkhawatirkan pernyataan tersebut akan menjadi kebiasaan apabila Prabowo terpilih menjadi pemimpin bangsa.

Berita Terkait:  Belasan Anak di Rembang Tengah Jalani Perawatan Akibat Terserang DBD

“Yang kita khawatirkan apabila nanti benar benar dipilih rakyat akan terjadi pengabaian terhadap hal hal yang berkaitan dengan etika demokrasi, sehingga akan berdampak kepada kehidupan berbangsa kita” tutur Mujab.

Sebelumnya viral video Pidato Prabowo Subianto yang mengatakan Ndasmu etik. Durasi video bervariasi ada yang 1 menit 15 detik namun ada juga yang dipotong 15 detik.

Pada video tersebut Prabowo terlihat menirukan perkataan kompetitornya, Anies Baswedan, saat debat capres Selasa lalu. “Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik? etik? etik?” kata Prabowo menirukan Anies sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.

Prabowo kemudian mengatakan “Ndasmu etik,” yang disambut riuh tepuk tangan dan teriakan dari para peserta Rakornas ” Prabowo, Prabowo, Prabowo!”.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi