SEMARANG, anewsidmedia.com – Dalam semarak harmoni dan getaran musik yang menggelegar, acara musik live yang diberi judul “Terpanggang Tinggal Rangka” sukses menyulut semangat penonton hingga menciptakan momen yang tak terlupakan. Pada malam yang penuh gairah itu, tempat konser dipenuhi oleh antusiasme dan kegembiraan.
Penampilan dari berbagai musisi dan band telah menghidupkan panggung dengan energi yang membara. Deretan lampu sorot yang berkilauan seolah menari bersama irama, menciptakan suasana yang begitu memikat. Tak ayal, para penonton terbawa oleh alunan musik yang menyala dan membiarkan diri mereka bergelora dalam keseruan.
Acara ini diselenggarakan oleh kolektif Bandeng Tanpa Duri dan Wadah Musik Sastra, Bandeng Tanpa Duri sendiri kolektif yang beranggotakan teman-teman yang berdomisili di Semarang dan mahasiswa Undip dan Polines.
Menurut mas Sultan “Sebenernya kami di kolektif bandeng tanpa duri tuh pengen seneng seneng, terutama didalam konteks Giggs tadi. Kami itu punya kesamaan, sama sama suka genre musik hardcore punk, dan Berberapa orang juga aktif berkolektif di kota asalnya. Nah dari itu tuh makanya dibuat Giggs pertama bandeng tanpa duri, tajuknya tuh “terpanggang tinggal rangka”,” ujarnnya.
Dalam acara giggs tersebut menampilkan juga band-band dari luar undip, Ada band dari Salatiga: dosed youth, Ambarawa: kerrrra, dressed like an ocean, magelang: bazooka, Dan Semarang ada: provokata sama women in bloom.
Mas Sultan menambahkan “Kita buat kolektif sama acara Giggs tuh ya Karna pengen seneng-seneng, walaupun juga menyayangkan Karna dulu tuh, Undip jadi epicentrum musik Semarang. Tapi sekarang tuh udah ngga, Boro Boro epicentrum. Anak Undip yang Dateng ke Giggs skala kecil aja jarang banget, makanya yang kami undang tuh gada band dari Undip, atau FIB. Biar micu yang lain untuk buat band, buat acara ataupun buat kolektif,” imbuhnya.
Menurut mas Sultan acara ini sukses tergelar dan mendapatkan antusias yang lumayan besar banyak dari penonton yang datang belum ia lihat di acara-acara sebelumnya, hal tersebut menjadi indicator kesuksesan karna acara ini bertujuan untuk memicu band dan kolektif lain untuk membuat acara yang sama, kesan dari mas Sultan “Tembalang, kalian menyedihkan”