Menu

Mode Gelap

Hukum · 15 Des 2023 20:27 WIB

Diduga Terjerat Utang, Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri Tinggalkan Anak Pertama


					Diduga Terjerat Utang, Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri Tinggalkan Anak Pertama Perbesar

MALANG, anewsidmedia.com – Polisi terus menyelidiki penyebab satu keluarga di Malang bunuh diri dengan meninggalkan anak pertamanya hidup. Berdasarkan penyelidikan sementara, ketiga korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak kedua itu bunuh diri karena terlilit utang.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan, sejauh ini, Polres Malang telah meminta keterangan dari tujuh orang saksi dalam kasus bunuh diri tersebut. Saksi yang telah dimintai keterangan itu di antaranya adalah ketua Rukun Warga (RW) setempat yang merupakan tetangga korban.

Selain itu, lanjutnya, polisi juga telah meminta keterangan terhadap anak W yang selamat, yaitu AKE. Dari pemeriksaan sejumlah saksi tersebut, diketahui W pernah meminta tolong untuk meminjam sejumlah uang.

“Beberapa orang saksi yang kita mintai keterangan, memberikan informasi bahwa beberapa kesempatan yang lalu, yang bersangkutan WE pernah memohon, meminta tolong untuk meminjami sejumlah uang,” katanya.

Ia menambahkan, satu pekan sebelum peristiwa bunuh diri tersebut, korban W sempat menyampaikan kepada sejumlah saksi bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya tersebut. Polisi belum mengetahui pasti jumlah utang korban tersebut.

Berita Terkait:  KPU Gelar Sosialisasi Pemilu untuk Ratusan Napi Rutan Salatiga

“Masih perlu didalami untuk jumlah beban keuangan yang dimiliki oleh saudara W. Belum bisa kami dalami terkait itu, berapa-berapanya. Kami belum mendalami terkait masalah itu, yang jelas yang bersangkutan memiliki beban utang,” terangnya.

Berdasarkan fakta penyelidikan, kata Gandha, diketahui bahwa utang yang dimiliki oleh korban WE merupakan utang perseorangan. Polisi masih belum menemukan fakta bahwa korban terjerat utang pada aplikasi pinjaman online (pinjol).

“Sementara ini kami menemukan yang ada faktanya itu orang perseorangan. Karena sampai saat ini faktanya memang keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (Whatsapp) teror atau SMS teror yang identik dengan pinjaman online seperti itu,” katanya.

“Dari sini kita bisa menyimpulkan sementara untuk motif tindakan yang dilakukan oleh almarhum bapak W ini lebih ke arah motif ekonomi,” terang Gandha.

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas di dalam kamar rumah yang berada di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12).

Berita Terkait:  Firli Bahuri akan Dilaporkan ke Dewas KPK Soal Rumah Mewah di Kertanegara Jaksel

Ketiga mayat tersebut yakni, sang ayah W (43), ibu S (40) dan anak kedua berinisial ARE (13). Sementara anak pertama yang masih hidup adalah AKE, saudara kembar ARE.

W sendiri merupakan seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukun, Kota Malang, dan istrinya, S, berjualan kue di rumah. Sementara, kedua anak mereka yakni AKE dan ARE masih sekolah dan duduk di bangku kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan