DEMAK, anewsidmedia.com – Sejumlah nelayan di wilayah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengeluhkan kelangkaan solar subsidi. Sejak dua bulan terakhir para nelayan sangat sulit menemukan solar.
Hal ini pun menghambat aktivitas para nelayan untuk pergi melaut. Menurut Yatin (44) nelayan di Desa MoroDemak, Kecamatan Bonang, Demak kelangkaan solar diduga karena dominasi pemilik kapal besar.
Hal ini juga di karena peraturan yang mengatur pembelian solar subsidi bagi nelayan kini berubah. Mulanya pembelian solar diatur dengan jatah per minggu, namun kini rekomendasi diubah jadi per bulan.
“Kalau aturannya jadi per bulan, kan bisa beli besar-besaran. Itu dilakukan kapal yang GT-nya besar. Kami-kami nelayan kecil yang GT-nya kecil cuma dapat sisa,” ungkap Yatin.
Kapal milik Yatin merupakan kapal nelayan 1 GT dengan jatah solar 16 liter per hari. Hal ini berlaku kelipatan pada kapal 2 GT maka jatah solar 32 liter.
“Bayangkan kalau ini dilakukan kapal besar yang ukurannya 20 GT, per hari dia punya solar 320 liter. Kalikan saja sebulan, habis kan jadinya. Kita yang kecil tak dapat apa-apa,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Romadon, ia yang merupakan Ketua Paguyuban nelayan Tentrem Jaya meminta hal ini jadi perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Demak.
Ia meminta peraturan pembelian solar subsidi bagi nelayan dikembalikan seperti semula. Yaitu secara mingguan. Pihak SPBU diharapkan lebih bijak dan memberikan perhatian kepada nelayan kecil.
“Janganlah urusan jatah solar didominasi kapal-kapal besar. Kasihan nelayan-nelayan kecil. Mau melaut susah karena dapat solarnya cuma sisa dan sedikit sekali,” tandasnya.