Menu

Mode Gelap

Hukum · 9 Des 2023 01:53 WIB

Jelang Pemilu 2024, Mafindo Ungkap Sejumlah Cara Agar Tak Mudah Termakan Hoaks yang Merajalela


					Jelang Pemilu 2024, Mafindo Ungkap Sejumlah Cara Agar Tak Mudah Termakan Hoaks yang Merajalela Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Penyebaran berita bohong atau hoaks semakin merajalela seiring berkembangnya teknologi, terlebih mendekati digelarnya Pemilu 2024. Agar tak mudah termakan kabar hoaks, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu.

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho menyebut pihaknya sudah menemukan sebanyak 1944 hoaks dalam rentang waktu Januari – Oktober 2023, di mana 52 persen di antaranya adalah soal politik.

“Soal pemilu sekitar 520. Kalau dikompilasi sampai sekarang mungkin lebih dari 2000 hoaks. Jumlahnya lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 1698,” kata Septiaji usai menjadi narasumber dalam acara Pembekalan Pengawas Patroli Siber Bawaslu Jawa Tengah di Metro Park View Hotel, Kota Semarang, Kamis (7/12/2023).

Lebih lanjut, Septiaji kemudian menjelaskan bahwa saat menemukan informasi meragukan, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan. Hal pertama adalah mengontrol emosi.

“hoaks itu biasanya nyerang emosi pembacanya dulu. Jadi pertama kalau kita ketemu dengan judul yang bombastis dan sensasional maka kita harus mikir, ini terlalu buruk atau terlalu indah sebagai kenyataan, atau wajar-wajar saja,” jelasnya.

Berita Terkait:  Muktamar Pemikiran Cak Nur, Suyitno: Simbol Perpaduan Muhammadiyah dan NU

Langkah kedua agar tak mudah termakan berita hoaks adalah dengan mengecek kebenaran kabar tersebut dari sumber lain yang lebih kredibel, misalnya media mainstream yang sudah terdaftar di Dewan Pers.

“Misalnya (kabar hoaks dari) media sosial, bisa kita telusuri tidak sih, apakah hanya klaim semata dari sumber atau akun tersebut. Atau ada sumber dari media yang kredibel. Kalau tidak, masyarakat jangan mudah percaya dulu. Meskipun belum tentu semuanya salah ya, tetapi paling tidak membangun sikap skeptis dulu,” papar Septiaji.

Terakhir, Septiaji mengatakan bahwa pengecekan kebenaran suatu informasi juga bisa dilakukan melalui kanal-kanal periksa fakta, seperti cekfakta.com, turnbackhoax.id, dan kanal lainnya. Selain itu, Mafindo sendiri juga sudah membuat layanan cek fakta yang bisa diakses melalui chat bot WhatsApp.

“Bisa juga pakai chat bot WA yang telah dibuat Mafindo di nomor 085921600500. Kita bisa menggunakan beberapa kata kunci, tanya ke situ, maka akan bisa mendapatkan jawabannya,” ujar Septiaji.

“Pada prinsipnya adalah sikap skeptis, berpikir kritis. Itu yang paling penting untuk kita bangun,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi