SEMARANG, anewsidmedia.com – Dosen Vokasi Universitas Dipoengoro (Undip) Mohamad Endy Yulianto dan tim saat ini tengah mengembangkan nano theaflavin teh sebagai ramuan obat covid. Selama setahun terakhir, Endy dan tim menghasilkan 6 paten granted, 36 hak cipta dan 5 publikasi di jurnal internasional bereputasi.
Endy mengungkapkan, keberhasilanya tak lepas dari dukungan Direktorat Inovasi Undip yang memfasilitasi dari pendaftaran hingga paten granted.
6 paten granted yang dihasilkan meliputi meliputi invensi dengan no IDP000089506, IDS000006687, IDS000005812, IDS000006334, IDS000005465 dan no IDS000005673. Paten dengan no IDS000005673 saat ini sedang diujicobakan di industri Teh Hijau PPTK Gambung Bandung
Untuk paten no IDS000005465 dengan judul invensi “Proses Pengeringan Manisan Nanas Rumput Laut menggunakan Pengering Multi Rak dengan Adsorpsi Zeolit”
Paten no IDS000005465 sendiri telah dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di daerah Pemalang.
Upaya pengembangan produk terkait invensi, siap untuk komersialisasi secara masal di seluruh Industri manisan berbasis buah di seluruh Indonesia.
Selaku ketua program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip, Endy juga mengembangkan bidang kajian dan inovasi.
Bidang kajian dan inovasi yang dihasilkan oleh Endy yang juga sebagai ketua program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip berupa pengembangan proses.
Meulai berkarya ketika tahun 2012, saat itu Endy dipercaya oleh DP2M-DIKTI sebagai Dosen Pembimbing PIMNAS XXV di Yogyakarta dan PIMNAS XXVI di Lombok (2013).
Semangat berinovasi dan menghasilkan karya mulai tumbuh sejak saat itu, dan Endy mulai meraih beberapa penghargaan.
Penghargaan yang pernah darihnya antara lain Penyaji Poster Terbaik Program Pengabdian Masyarakat (2014), sebagai Inovator Inovasi Indonesia (2017) dari Kemenristekdikti dan sebagai pemilik paten granted terbanyak 1 di Undip (2021).
“Saat ini saya dan tim sedang mengembangkan penelitian yang berfokus pada penanganan penyakit covid 19. Kajiannya diberi tema “Produksi Theasinensins, Hesperidin dan Piperin Terenkapsulasi dalam Membran Cair Emulsi Nano Liposom sebagai Inhibitor Potensial SARS-CoV-2 Mpro yang didanai oleh Kemendikbud-Ristek (2021 – 2023),” ujar Endy, dikutip dari undip.ac.id.
Latar belakang hadirnya penelitian ini adalah keprihatinannya terhadap penyakit pernapasan akut, disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang telah menyebar ke seluruh dunia.
Tim peneliti yang beranggotakan Prof. Dr. Ari Yuniastuti, SPt, M.Kes, Dr. Dadan Rohdiana, Dr. Siti Nur Jannah S.Si., Dr.Eng Vita Paramita, S.T., M.M., M.Eng., Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Rizka Amalia, S.T., M.T. menunjukkan bahwa senyawa bioaktif theasinensins, oolonghomobisflavan-A, theaflavin-3-O-gallate, hesperidin dan piperin sangat prospektif dalam memblokir sisi aktif katalitik protease utama (Mpro) pada SAR-CoV-2.
Usut punya usut senyawa tersebut ternyata banyak terdapat pada teh, jeruk dan cabe.
Hasil penelitian ini juga telah menghasilkan 2 paten granted yaitu paten no IDP000089506, dengan invensi “Metode Pemisahan Theaflavin dari Daun Teh dengan menggunakan Membran Ultrafiltrasi”, dan paten no IDS000005812 degan invensi “Proses Ekstraksi Piperin dari Cabe Jawa melalui Air Subkritis”.
Terdapat kendala utama penggunaan nanoliposom terletak pada kecenderungan liposom berkumpul dan menyatu dengan liposom lainnya, atau zat yang terperangkap bocor, sehingga pengiriman obat tidak mencapai target.
Setelah terpapar Covid 19 rentan terhadap faktor fisikokimia seperti perubahan kondisi, pH, dan suhu, menjadi tidak stabil. Oleh karenanya inovasi proses enkapsulasi dalam membran cair emulsi ganda nano liposom tubular sehingga ketika menggunakan obat ini bisa sampai ke target yang dituju,” imbuh Endy.
Saat ini Tim telah bekerjasama dengan industri farmasi dan pemerintah untuk membuat obat herbal nano theaflavin teh menjadi obat berbentuk kapsul. Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi produk di industri melalui riset komersial, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit,” pungkasnya.