Menu

Mode Gelap

Ragam · 7 Des 2023 21:30 WIB

BBWS Keruk Sedimen di BKT Semarang Guna Tangani Pendangkalan


					BBWS Keruk Sedimen di BKT Semarang Guna Tangani Pendangkalan Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Proses pengendalian debit air hujan terus dilakukan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Semarang bekerja sama dengan pihak terkait. Salah satunya dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana guna melakukan normalisasi sungai di berbagai wilayah Kota Semarang.

Normalisasi dilakukan pada sungai-sungai yang mengalami pendangkalan yang mengakibatkan berkurangnya daya tampung air. Salah satunya dilakukan BBWS Pemali Juana di ruas Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai bagian pengendali banjir sejak jaman kolonial Belanda. Proses normalisasi tersebut dilakukan dengan mengeruk sedimen atau endapan pada wilayah sungai sehingga diharapkan dapat menambah daya tampung dan kelancaran aliran air. Menggunakan alat berat, endapan dikeruk sehingga menambah penampang basah sungai. Harapannya, debit sungai tidak akan sampai ke timbunan sedimen yang masih diendapkan.

“Sampai saat ini proses pengerukan masih terus berjalan dan dikerjakan oleh kawan-kawan BBWS Pemali Juana,” ungkap Mochamad Hisam Ashari, Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, di Semarang, Kamis (7/12).

Berita Terkait:  WHO Larang Penggunaan Vape atau Rokok Elektrik, Berikut Bahaya yang Menanti Jika Kecanduan

Lebih lanjut disampaikan Hisam bahwa proses pengerukan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Hasil pengerukan sedimen tidak bisa langsung dibuang atau diangkut, karena masih dalam kondisi basah. Secara bertahap nanti setelah melalui proses pengeringan, hasil pengerukan sungai Banjir Kanal Timur akan dikirim ke Tambaklorok serta wilayah-wilayah lain yang membutuhkan.

“Dikhawatirkan, kalau langsung dibuang akan berceceran di jalan dan membahayakan para pemakai jalan,” terang Hisam.

Gundukan hasil pengerukan sedimen yang diendapkan, saat ini masih ditempatkan di daerah tepi bantaran Kali Banjir Kanal Timur. Proses pengerukan yang dilakukan saat ini bertujuan menambah penampang basah sungai, sehingga debit sungai tidak akan sampai ke timbunan sedimen yang masih diendapkan. Hal ini menjawab kekhawatiran warga akan masuknya timbunan sedimen ke rumah warga bila terjadi banjir.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi