Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 5 Des 2023 17:14 WIB

Konferensi ISETH ke-9 UMS Bahas Tantangan dan Peluang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


					Konferensi ISETH ke-9 UMS Bahas Tantangan dan Peluang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perbesar

SURAKARTA, anewsidmedia.com – Dalam menghadapi berbagai isu-isu global, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar The 9th International Summit on Science, Technology, Humanity (ISETH) Tahun 2023, dengan mengambil tema ‘Challenge and Opportunity in Science and Technology Development’ yang dilaksanakan secara blended, offline di Auditorium Moh. Djazman Kampus 1 UMS, dan disiarkan secara langsung melalui TVMu, TV UMS dan Zoom Meeting.

Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof., Dr., Bambang Setiaji, menyoroti perubahan ekonomi global yang tidak terduga.

“Globalisasi telah meningkatkan arus informasi, investasi, produk, manusia, teknologi, dan ilmu pengetahuan secara signifikan, sehingga mengarah pada kemakmuran global. Namun, hal ini belum secara efektif mengatasi kemiskinan di dalam dan antar negara,” paparnya Selasa, (5/12).

Menurutnya, Tiongkok muncul sebagai teladan baru. Namun, kesuksesan Tiongkok tidak hanya disebabkan oleh model perekonomiannya, namun juga karena populasinya yang besar, lahan yang luas, dan perjuangan ekonominya, sehingga sulit untuk ditiru.

“Ini tidak lepas dari ekonomi digital, yang menjadi tempat berkembangnya monopoli dan oligarki karena pengguna tidak terbatas dan biaya marginal mendekati nol,” tambah Guru Besar Bidang Ekonomi Pembangunan itu.

Berita Terkait:  Mahasiswa Kedokteran Gigi Undip Edukasi Ibu Hamil di Desa Sijambe Tentang Pentingnya Kesehatan Oral

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, lanjutnya, merumuskan kebijakan strategis sangat lah penting.

Fokusnya harus pada ketahanan pangan dan kemajuan teknologi untuk mengimbangi perubahan demografi, yaitu dengan menerapkan konsep ‘Kecil itu Indah’: Menyederhanakan konsumsi agar selaras dengan kemampuan jutaan Small & Medium-Sized Enterprises (SMES) atau yang biasa dikenal sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendukung digital.

Dengan mengurangi permintaan akan barang dan jasa mewah yang tidak perlu, seperti telepon seluler dan fashion kelas atas, serta memilih alternatif yang lebih murah namun fungsional, maka UMKM dapat berpartisipasi secara lebih luas.

“Pendekatan ini dapat meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi pengangguran, meningkatkan ketahanan perekonomian, dan yang terpenting, menciptakan perekonomian global yang lebih egaliter dan sejahtera,” tegas Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah itu.

Moderator diskusi, Huda Kurnia Maulana, S.E., MBA., mengungkapkan rasa syukur karena diskusi pada hari ini dapat berjalan lancar.

“Hal yang dapat diambil dari diskusi ini adalah perspektif multidispilin, karena setelah ini akan ada conference yang topiknya macam-macam. Sehingga ini akan memberikan gambaran besar, terkait perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sekaligus memantik peserta untuk konferensi berikutnya,” ujar Huda.

Berita Terkait:  Program Kerja KKN TIM 1 UNDIP Mengenai Pentingnya kebutuhan Protein Demi Meningkatkan Kecukupan Gizi

Huda juga menyampaikan kembali pemaparan dari Prof., Bambang yang menyampaikan berbagai tantangan ekonomi. Paparannya tersebut spesifik tentang kekuataan dunia yang mengalami pergeseran tidak hanya ekonomi, tapi juga digital ekonomi karena kekuatan digital.

Kemudian dalam ISETH ke 9 UMS, Associate Deputy Vice-Chancellor for Research and Innovation, Federation University Australia, Prof., Syed Islam, lanjut Huda, menyampaikan sangat mendalam terkait renewable energy atau energi terbarukan.

“Pada akhir speech sangat bagus Prof Syed Islam mengungkapkan bahwa, okey kita masih yang belum tau jadi perlu menutup gap education kalau nanti ada permintaan renewable energy yang besar kita bisa memenuhinya,” kata Dosen FEB UMS itu.

Huda mengungkapkan, ini menjadi reminder atau pengingat bagi peserta, bahwa perspektif multidisiplin akan membuka wawasan peserta.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan