Menu

Mode Gelap

Budaya · 4 Des 2023 18:58 WIB

Melihat Potensi Pecinan Semarang, Seniman Jogja: Harta Karun yang Harus Dilestarikan


					Melihat Potensi Pecinan Semarang, Seniman Jogja: Harta Karun yang Harus Dilestarikan Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Seniman Yehezkiel Cyndo Lumempo sukses menggelar pameran bertajuk “Rupa Muka Pecinan Semarang” di Grobak Art Kos Kolektif Hysteria pada tanggal 18 sampai dengan 30 November 2023.

Dalam acara Artist Talk yang dilaksanakan pada 30 November 2023 malam, seniman asal Jogja ini membagikan kekhawatirannya terhadap isu urban yang sedang terjadi di komplek Pecinan Semarang.

“Saya dengar sempat ada isu bahwa Pecinan Semarang ini akan dibuat menjadi satu warna, yaitu merah,” ungkap Cyndo, dalam keterangan tertulis, Senin (4/12).

Berangkat dari koneksi emosional yang ia rasakan pada Pecinan Semarang, Cyndo ingin mengabadikan fasad bangunan pada komplek tersebut dalam media ilustrasi visual. Menurutnya, fasad Pecinan Semarang menjadi spesial karena masih memiliki ciri khas budaya Tionghoa yang kental, terlebih dalam segi perdagangan. Hal tersebut menjadi bahan bakar baginya untuk mengeksplor keindahan Pecinan melalui perspektif artistik.

Cyndo secara khusus membagikan cerita Pecinan Semarang lewat fasad bangunan yang ia lukiskan ke dalam 61 kartu pos. Sebagai seniman asal Jogja, dirinya melihat potensi Pecinan Semarang sebagai harta karun yang harus dilestarikan keindahannya.

Berita Terkait:  Aktifitas Kerja dan Kuliah Terganggu Akibat Banjir di Kaligawe Semarang

“61 fasad bangunan ini salah pilih karena memiliki nuansa pedagang lawas,” tuturnya.

Tepat pada penutupan acara Artist Talk, Yehezkiel Cyndo berpendapat bahwa untuk mengabadikan keindahan Pecinan Semarang, bisa menampilkan kawasan ini pada ruang publik dengan lugu dan apa adanya. Sehingga, potensi dari kawasan ini dapat tergali secara maksimal.

Cindy Alberta yang merupakan penanggap pada Artist Talk tersebut, menjelaskan terkait arsitektur bangungan Pecinan Semarang. Bahwa kebanyakan rumah di sana menggunakan atap berbentuk ujung pelana, atau biasa disebut dengan atap tapak kucing.

Atap ujung pelana ini memiliki fungsi untuk mencegah kebakaran. Sehingga, apabila terjadi kebakaran pada salah satu rumah di wilayah tersebut, api tidak secara cepat merambat pada bangunan lainnya.

“Atap ujung pelana di Pecinan biasa disebut tapak kucing, karena sering dibuat kucing lewat. Fungsi atap ini adalah untuk mencegah kebakaran,” jelas Cindy.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan