Menu

Mode Gelap

Ragam · 3 Des 2023 22:42 WIB

Amanat Muktamar Muhammadiyah ke-46 Makassar dan Poin Penting Penyatuan Kalender Islam Global


					Foto: muhammadiyah.or.id Perbesar

Foto: muhammadiyah.or.id

LOMBOK, anewsidmedia.com – Penerapan Kalender Islam Global merupakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Makassar tahun 2015. Hal itu diungkapkan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Maskufa dalam acara Seminar dan Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Terpadu pada Jumat (01/12) di Universitas Muhammadiyah Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dikutip dari muhammadiyah.or.id Maskufa menyatakan bahwa terdapat beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari narasi tentang penyatuan kalender Islam Internasional, yaitu:

Pertama, umat Islam berdasarkan al-Qur’an adalah ummah wahidah (umat yang satu). Setidaknya terdapat sembilan kali kata ini tertulis di dalam Al Quran. Kedua, umat Islam terbagi dalam beberapa negara sebagai konsekwensi dari pembentukan negara bangsa. Umat Islam juga terbagi dalam beberapa golongan dengan beragam paham keagamaan, organisasi, dan budaya.

Ketiga, disparitas negara dan golongan adalah Rahmat sekaligus tantangan untuk mewujudkan kesatuan umat. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah, terutama awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

Keempat, Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya Upaya penyatuan kalender Hijriyah yang berlaku secara internasional. Adanya kalender hijriyah yang bersifat unifikatif akan memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah sekaligus jadi acuan dalam bermuamalah. Kelima, Unifikasi kalender Hijriyah itu meniscayakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Undip Membangun Kembali Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga Desa Tulung

Maskufa menerangkan bahwa Selama kurun waktu 2015 sd 2020 dalam menjalankan amanat Keputusan Muktamar ke-47 tahun 2015 terkait upaya penyatuan kalender Hijriyah yang berlaku secara internasional dan bersifat unifikatif, beberapa kegiatan dilakukan, yaitu:

Pertama, kepesertaan ketua MTT PPM dalam gelaran Konferensi Internasional tentang Penyatuan Kalender (International Hijri Calendar Unity Congress) di Istanbul Turki pada Pada tanggal 28-30 Mei 2016 M / 21-23 Sya’ban 1437 H yang menghasilkan rekomendasi penggunaan kriteria imkanur rukyat dalam penyusunan kalender hijriyah yang bersifat global.

Kedua, Seminar Nasional Kalender Islam Global “Pasca Muktamar Turki 2016” diselenggarakan Kerjasama antara Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan ADFI di Aula Gedung Pascasarjana UMSU pada tanggal 29 Syawal-1 Zulkaidah 1437 /3-4 Agustus 2016.

Ketiga, Dialog Ormas Islam: Respons terhadap Gagasan Unifikasi Kalender Islam Global pada tanggal 6 September 2019 diselenggarakan oleh MTT PPM bertempat di Auditorium Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta. Pada pertemuan ini para wakil ormas yang hadir menyambut baik upaya mewujudkan kalender Islam global untuk kepentingan yang lebih besar.

Berita Terkait:  PSBPS UMS Lakukan Roadshow Pelatihan Nasional "Pancasila Sebagai Laku", Dari Jakarta Hingga Papua

Maskufa menuturkan bahwa Muhammadiyah berkhidmat untuk kepentingan keumatan, kebangsaan, kemanusiaan, dunia internasional (global), dan kemaslahatan masa depan umat manusia. Di antara Bentuk peran internasionalisasi Muhammadiyah ialah perbaikan sistem waktu Islam secara internasional melalui upaya pemberlakuan kalender Islam global unifikatif.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi