SEMARANG, anewsidmedia.com – Debat kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang yang digelar pada Senin (27/11) sempat diwarnai kericuhan. Kerusuhan tersebut diduga lantaran ketidakpuasaan sekelompok mahasiswa dengan peraturan Komisi Pemilihan mahasiswa (KPM).
Untuk diketahui, baru-baru ini beredar sejumlah video di media sosial yang memperlihatkan kerusuhan di acara debat kandidat Calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA UIN Walisongo jelang Pemilwa. Dalam video tersebut, sejumlah mahasiswa terlibat saling pukul.
Salah satu panelis debat kandidat Calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA UIN Walisongo Muhammad Syafiq Yunensa membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kerusuhan terjadi akibat adanya ketidakpuasan dari kelompok mahasiswa dengan peraturan dari Komisi Pemilihan mahasiswa (KPM) mengenai Pemilwa yang dinilai tidak profesional.
“Ada kelompok yang gak puas dengan peraturan KPM, kadang molor, kadang dadakan buat nyiapin berkasnya, kurang transparan,” katanya melalui sambungan telepon, Sabtu (2/12).
Menurutnya, kelompok massa saat itu memang berniat ingin membubarkan acara debat kandidat Ketua dan Wakil Ketua DEMA yang digelar di samping auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo itu.
“Awalnya demo, massa entah dari mana, sepertinya memang niatnya mau bubarin debat kandidat. Saat itu, KPM sudah menemui massa, tapi ketuanya malah mau dipukulin, jadi diamanin sama satpam dulu,” ujar Syafiq.
Syafiq mengatakan salah satu anggota KPM bernama Fadel Irmansyah sudah mencoba melakukan audiensi dengan massa aksi tetapi mereka menolak. Ia yang berniat melerai kericuhan justru menjadi korban.
“Dia dipukul sampai bocor kepalanya, ada tiga jahitan. Entah karena ditonjok, terbentur, atau terkena senjata tajam, masih belum bisa dipastikan,” lanjutnya.
Selain bocor di kepala, korban juga disebut mengalami sejumlah luka dan bengkak di beberapa bagian tubuh.
“Massa setengah 6 bubar. Cuma Satpam yang digerakin, dan itu terbatas, cuma 4 orang,” pungkasnya.
Tim redaksi sedang mencoba menghubungi Ketua KPM Zulhandy Rahardian Yusuf. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari yang bersangkutan.