Menu

Mode Gelap

Budaya · 30 Nov 2023 21:43 WIB

Undip Gunakan Teori Matematika untuk Membuat Motif Batik Dipokrista


					Foto : Undip.ac.id Perbesar

Foto : Undip.ac.id

SEMARANG, anewsidmedia.com – Universitas Diponegoro kembangkan Batik Dipokrista melalui kegiatan Matching Fund Kedaireka. Batik Dipokrista sendiri adalah batik inovasi matematika berbasis konsep kristalografi.

Diketuai oleh Prof. Dr. Widowati, S.Si., M.Si. Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip, kegiatan ini bekerjasama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Batik Nilo Tirto Surakarta melibatkan 40 mahasiswa.

“Kita ingin mengenalkan matematika itu adalah seni yang indah, sehingga mahasiswa dapat termotivasi untuk membentuk inovasi yang kreatif dan dapat diaplikasikan ke permasalahan yang nyata, dalam hal ini yaitu untuk desain motif batik,” ucap Prof Widowati. Dikutip dari undip.ac.id.

Pembuatan Batik Dipokrista mengandalkan konsep kristalografi dalam transformasi bidang datar. Batik Dipokrista memiliki ciri khas transformasi geometri (translasi, rotasi, dan refleksi) sehingga sebuah motif dapat membentuk banyak pola pada karya batik cap.

Penggunaan pewarna alami Batik Dipokrista, yang tidak hanya aman bagi kulit tetapi juga tahan lama. Bahkan, seiring berjalannya waktu, warna batiknya akan semakin cerah.

“Saat ini ada 4 (empat) motif, yaitu Crop Circle, KrisMa (Kristalografi dan Batima), Bihani, dan UNDIPKu. Dari keempat desain motif dasar itu kita bisa menciptakan ribuan pola atau corak dengan menggunakan transformasi,” kata Prof Widowati.

Berita Terkait:  Dampak Kemarau Panjang, Lahan Palawija Milik Petani di Kudus Mati Mengering

Bersama Matching Fund Kedaireka di Batik Nilo Tirto Surakarta telah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa Undip karena ilmu matematika ternyata dapat diaplikasikan secara kreatif dalam proses produksi batik cap. Selain itu, kegiatan MBKM juga dapat memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengkonversikan sampai dengan 20 (dua puluh) sks mata kuliah yang relevan.

“Kami berharap pada pengembangan Batik Dipokrista kedepannya bisa memodifikasi lagi pola desain lainnya dan juga bisa dihilirisasi oleh industri,” pungkas Prof  Widowati.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan