SEMARANG, anewsidmedia.com – Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berpesan kepada para calon guru agar kelak bisa mendidik murid secara benar. Jangan merusak masa depan.
Hal tersebut disampaikan Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita saat meninjau tes seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di Udinus Semarang, pada Rabu (22/11). Dalam seleksi ini, ada tiga formasi P3K yakni tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan jabatan teknis.
Mbak Ita secara khusus berpesan soal guru yang harus mendidik secara benar. Hal ini menyikapi soal seorang guru Ngaji di Semarang Barat yang mencabuli 17 anak.
“Ketika sudah lolos, tugas anda adalah mendidik anak. Ya didiklah dengan baik. Jangan merusak masa depannya. Kayak guru ngaji di Semarang Barat itu merusak masa depan karena membuat trauma,” kata Mbak Ita.
Ia merasa geram dengan adanya kekerasan seksual. Karena, anak dibawah umur belum paham apa-apa.
“Saya kutuk keras. Yang satu guru, harusnya mendidik. Ini mau saya cek. Kalau TPQ nya dapar bantuan maka akan saya cabut. Kemudian ada yang tukang roti mencabuli tetanggannya yang anak disabilitas. Ini merusak masa depan. Saya sudah bicara dengan Kapolrestabes Semarang agar dihukum berat,” jelasnya.
Dia menegaskan peran orang tua melindungi anak sangat penting. Menurutnya ini jadi pekerjaan rumah untuk memberantas kekerasan seksual.
“Maka, orang tua harus peka terhadap anaknya!. Ibu juga harus awasi anaknya. Karena pelakunya justru orang terdekat seperti tetangga dan guru. Jangan percaya begitu saja dengan yang terdekat,” tegasnya.