REMBANG, anewsidmedia.com – Sejumlah tokoh nasional sowan ke kediaman Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus di Rembang, Minggu (12/11). Mereka mendiskusikan situasi politik nasional yang tidak sehat atau sedang tidak baik-baik saja beberapa waktu terakhir.
Budawayan Goenawan Mohamad (GM), menyebut kesempatan itu sebagai sowan untuk berbagi rasa.
“Zaman sekarang kepercayaan pada sesama sangat tipis, banyak kebohongan. Semua ini sekarang bisa dibeli, kesetiaan bisa dibeli. Kalau masyarakat tidak percaya, selesai sudah,” ungkapnya.
Terlebih pada moementum menjelang Pilpres 2024, GM makin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar dan dirusak. Yaitu munculnya skandal di Mahkamah Konstitusi.
“Kalaupun nanti ada yang menang itu akan jadi kebenaran yang kosong. Politik berlangsung tidak sehat,” tambahnya.
Sementara itu Menteri Agama Periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifudin, menyebut pihaknya melakukan sowan untuk sama-sama “ngudo roso”.
“Kami merasa beliau sosok dengan kejernihan berpikir dan kedalaman rasa. selain silaturrahim. Kami juga saling mengkonfirmasi apakah yang kami rasakan, itu juga dirasakan oleh beliau. Beliau langsung mengatakan merasakan hal yan sama,” tambahnya.
Dalam konferensi pers usai berbincang dengan Gus Mus itu ditekankan bahwa politik tanpa dilandasi nilai, hanya alat berebut kekuasaan saja.
Selain Goenawan, banyak tokoh-tokoh bangsa yang terlibat. Antara lain cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Amin Abdullah, Dewan Pengarah UKP Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe.
Stafsus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny, Ketua Bung Hatta Anti Corruption Award, Clara Juwono dan tokoh pemberantasan korupsi di Indonesia, Erry Riyana Hardjapamekas.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, cendekiawan Katolik Indonesia, Frans Magnis Suseno atau Romo Magnis serta filsuf dan aktivis perempuan Indonesia, Karlina Supelli dan masih banyak lagi.