Menu

Mode Gelap

Budaya · 4 Nov 2023 23:28 WIB

Program Residensi Budaya di Temanggung, Tiga Seniman Vietnam akan Belajar Seni Jaran Kepang dan Wayang Kedu


					Foto: jatengprov.go.id Perbesar

Foto: jatengprov.go.id

TEMANGGUNG, anewsidmedia.com – Tiga seniman Vietman akan mengikuti Program Residensi Budaya di Kabupaten Temanggung. Mereka adalah Nguyen Hai Yen (Red), Lam Duy Phương (Kim), dan Hà Thúy Hạng (Hung) Selama 20 hari ke depan, mereka akan mendalami seni budaya Jaran Kepang dan Wayang Kedu.

Kepala Dinbudpar Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana mengatakan, residensi bertujuan untuk mengenal lebih dalam seni Jaran Kepang dan Wayang Kedu, yang nantinya diharapkan dapat dikolaborasikan dengan seni dan budaya mereka.

“Diharapkan dari program residensi ini akan terjadi sharing knowledge, dan juga tumbuhnya jejaring budaya antar Indonesia dan Vietnam, sekaligus dapat membuka jejaring antar komunitas di Temanggung dan Vietnam,” ujarnya saat audensi dengan Kemendikbudristek dan seniman Vietnam di Ruang Gajah, Kantor Bupati Temanggung, Kamis (2/11/2023) dikutip dari jatengprov.go.id..

Ia menambahkan, Wayang Kedu dan Jaran Kepang merupakan dua pilar utama kebudayaan Temanggung yang dapat menjadi pintu masuk berkembangnya kebudayaan Temanggung untuk dapat dinikmati di kancah internasional.

“Kami berharap, seniman dan budayawan Temanggung dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dari pelaku budaya asing tentang pengelolaan event, produksi karya, inovasi dan kolaborasi,” imbuhnya.

Berita Terkait:  Sebanyak 108 Crosser Antusias Ikuti Kejuaraan Motocross di Temanggung

Sementara itu, Pj Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo mengapresiasi kunjungan pelaku seni dari Vietnam untuk mempelajari kebudayaan Temanggung yang sampai ke kancah internasional, utamanya Jaran Kepang dan Wayang Kedu.

“Kolaborasi antarbudaya itu sangat penting. Dari kebudayaan Vietnam juga nantinya akan melakukan kolaborasi dengan budaya kita, dan bisa menghasilkan kolaborasi antar dua budaya yang berbeda dan nantinya juga akan ditampilkan untuk penikmat seni budaya dengan tidak mengubah esensi atau makna dari masing-masing budaya tersebut,” tandasnya.

Ni Made Cindy dari Kemendikbudristek mengungkapkan, hasil dari residensi ini nantinya akan dibuat festival dan kolaborasi budaya. Peserta akan belajar seni dan budaya selama 20 hari di Temanggung.

“Nantinya, di akhir residensi akan melaksanakan festival dan akan kita pertunjukkan hasil kolaborasinya, dari pelaku budaya lokal dan juga seniman asing,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan