Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 31 Okt 2023 14:56 WIB

Puluhan Santri di Batang Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Keracunan Makanan


					Puluhan Santri di Batang Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Keracunan Makanan Perbesar

BATANG, anewsidmedia.com – Geger, diduga mengalami keracunan makanan dan minuman, puluhan santri Pondok Pesantren Al Huda Gondang Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terpaksa dilarikan ke RSUD Limpung dan Puskesmas Subah, Senin (30/10) siang. Para anak didik yang sebagian besar masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut, diketahui menyantap jatah makanan pesantren dan ada pula yang jajan makanan para pedagang yang berada di lingkungan sekitar.

Pusat Kesehatan Masyarakat Subah mendadak ramai dipadati para santri yang sebelumnya tengah melangsungkan kegiatan belajar mengajar lantaran mengalami pusing, mual, dan diare. Di Puskesmas Subah, Kabupaten Batang, menerima pasien 45 santri dengan kebanyakan mengalami pusing, diare dan mual, sementara RSUD Limpung menerima 18 pasien dengan gejala yang sama.

Sementara itu dari penuturan para korban yang rata-rata berumur 15 tahun itu, seperti Fahmi dan Fatkurahman menuturkan, setelah makan dan minuman yang ia santap, beberapa jam kemudian mengalami gejala pusing dan mual sejak senin pagi, ditambah banyak dari mereka yang mengalami diare. Para santri menyebut hampir semua makan malam bersama berupa nasi goreng, dan nasi jengkol, namun minuman yang mereka minum berbeda-beda.

Berita Terkait:  LPPM Unnes Gelar Innovation Award, Mengapresiasi Para Inovator

“Para santri tersebut tidak hanya makan di satu tempat yang disediakan pengasuh ponpes, namun juga tidak sedikit membeli makan minuman di pedagang yang berada di lingkungan pondok,”ungkapnya.

Dokter Dian Kurniawati, selaku Dokter Jaga Puskesmas Subah menjelaskan, mereka yang kondisinya stabil diperbolehkan pulang oleh petugas medis, sementara yang dirawat di puskesmas rata-rata sudah mengalami kekurangan cairan. Dokter yang menangani menyebut dugaan sementara para santri mengalami gejala karena terserang bakteri ekoli dari air yang dikonsumsi.

“dugaan sementara mereka sebagian besar makan dan minumanya mengandung bakteri yang terdapat pada air yang terkontaminasi cairan tinja, sehingga meskipun makananya berbeda-beda kemungkinan minum airnya disumber yang sama tak jauh dari lokasi,”katanya.

Hingga kini Polisi masih penyeledikan atas kasus ini dengan mengambil sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk diuji lab, dan belum bisa dimintai keterangan terkait adanya peristiwa tersebut.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan