KUDUS, aNewsi.com – Ketegangan yang kembali terjadi antara Palestina-Israel menjadi keprihatinan bagi kalangan pelajar di Kabupaten Kudus. Seperti yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Kudus, mereka menggelar aksi galang dana untuk Palestina.
Aksi ini untuk menanamkan rasa kemanusiaan pada para murid. Hal ini disampaikan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
Ia mengatakan, aksi bela Palestina menggema di seluruh dunia, termasuk di Negara Indonesia yang mayoritas masyarakat di Indonesia bersimpati terhadap keadaan di Palestina.
Apalagi, lanjutnya, Palestina dan Indonesia memiliki ikatan sejarah yang kuat, yakni pada 6 September 1944 jadi momen yang penting bahwa Palestina mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto.
“Negara Palestina, yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.”
“Jadi saat ini kita tidak salah untuk mendukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina untuk mencapai kemerdekaan,” katanya.
Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini.
Dukungan Palestina terhadap kedaulatan Indonesia bahkan sudah disampaikan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Jasa Palestina yang besar bagi Indonesia itulah menjadikan ikatan kuat layaknya persaudaraan.
Aksi bela Palestina juga menggema di Kota Kretek, sebanyak 520 siswa dan siswi serta guru SMP Muhammadiah 1 Kudus menggelar aksi solidaritas.
Tak hanya itu seorang siswa juga membacakan puisi dan galang dana.
“Saya membacakan puisi, tentang kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina, saat membacakan itu, saya merasakan iba terhadap warga Palestina utamanya anak-anak karena mereka kehilangan masa kecilnya,” ucap Sarvenaz Almahyra Andwilofa, Siswi Kelas 7 SMP Muhammadiah 1 Kudus
Dari galang dana yang dilakukan saat ini, sudah terkumpul sekitar Rp15,4 juta.
Nantinya hasil dari galang dana akan disalurkan ke LazisMu.
“Nantinya akan dikumpulkan bersamaan pada tanggal 4 November bertepatan dengan Milad Muhammadiah dan akan disalurkan ke Palestina,” tambahnya.