Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 26 Okt 2023 14:59 WIB

Menuju Indonesia Bebas Karbon 2060 Fakultas Teknik UI Selenggarakan QiR 2023


					Foto: Perbesar

Foto:

JAKARTA, aNewsi.com – Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan konferensi internasional dua tahunan Quality in Research (QiR) 2023 pada 23-24 Oktober 2023 di Bali. Sebanyak 384 peserta dari 24 negara yang berasal dari berbagai bidang keilmuan dengan latar belakang pendidikan, penelitian, lembaga publik, dan organisasi akan memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai perkembangan teknologi di dunia untuk mencapai Net Zero Emission.

Sejak penyelenggaraan pertama pada 1998, QiR menjadi salah satu platform FTUI untuk mendorong perkembangan teknologi dan proses inovatif dalam mendukung pembangunan nasional dan global. Tahun ini QiR mengangkat tema “Navigating the Pathway to Achieve Net Zero Emission through Green Technologies and Policies” yang menekankan urgensi dan pentingnya mengatasi keberlanjutan lingkungan melalui kemajuan teknologi dan keputusan kebijakan strategis.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, pada sambutannya menyampaikan, “Tema QiR 2023 mencerminkan komitmen mendalam kami di Universitas Indonesia untuk mengatasi isu penting transisi energi dan upaya kolaboratif kami untuk mencapai emisi nol, baik di Indonesia maupun dalam skala global. Kami percaya bahwa dengan bekerja keras, kita dapat menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang.”

Berita Terkait:  Relawan Banjir Demak Tewas Jadi Korban Tabrak Lari saat Mau Nyoblos Pemilu

Sementara itu, Dekan FTUI Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., mengatakan, QiR 2023 bukan hanya sebuah konferensi, melainkan sebuah platform di mana individu-individu dari berbagai latar belakang berkumpul untuk membentuk dan membangun jaringan pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi. Mulai Senin (23/10), 384 makalah dari 24 negara dipresentasikan. Sebanyak 29 orang pembicara yang juga akademisi dan peneliti terkemuka dari 14 negara juga turut berbagi pengalaman dan pengetahuan pada 82 sesi yang diselenggarakan tahun ini.

Lebih lanjut, Prof. Heri menyampaikan dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh era transisi energi ini, FTUI telah mempersiapkan berbagai strategi dan program dengan cermat. “Di bidang penelitian, kami bangga dengan pencapaian kami dalam mengembangkan bus listrik, yang turut menjadi bagian moda transportasi pada pertemuan G20. Keberhasilan ini merupakan salah satu contoh dari sekian banyak proyek penelitian, prototipe, dan produk inovatif yang telah dihasilkan FTUI. Di bidang pendidikan, kami menawarkan berbagai program studi yang berkaitan dengan transisi energi,” kata Prof. Heri.

Berita Terkait:  Dua Bandar Narkoba Terancam Hukuman Mati Usai Kedapatan Miliki 2 Kilogram Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi

Tujuh simposia menjadi wadah dan fokus diskusi dalam konferensi internasional ini, yaitu simposia di bidang Teknik Sipil dan Lingkungan, Teknik Mesin dan Maritim, Teknik Kimia, Kesehatan, dan Biologi, Arsitektur dan Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan, Teknik Elektro dan Komputer, Teknik Metalurgi dan Material, serta Teknik Industri dan Sistem. Dikutip dari ui.ac.id

Tahun ini, FTUI menggandeng Universitas Pertahanan sebagai Co-Host dalam penyelenggaraan QiR. Letnan Jendral Jonni Mahroza, Ph.D., Rektor Universitas Pertahanan RI menyampaikan keynote speech terkait tantangan dalam mencapai net zero emission dari sudut pandang pertahanan dan keamanan energi untuk Indonesia.

”Penggunaan teknologi energi ramah lingkungan dan Green Defense serta Misi Perdamaian Iklim merupakan upaya penting yang harus dikembangkan secara berkelanjutan di lingkungan pertahanan dan keamanan. Upaya-upaya mencapai net zero emission pada Industri militer dilakukan melalui berbagai cara seperti berkolaborasi dengan negara lain dalam pengembangan teknologi dan praktik terbaik guna mengurangi dampak lingkungan dari operasi militer, melacak dan melaporkan emisi karbon secara transparan, dan mendukung penelitian dan pengembangan teknologi yang membantu mengurangi emisi,” ujar Letnan Jendral Jonni Mahroza.

Berita Terkait:  UI Beri Pemeriksaan Pap Smear Gratis Bagi Masyarakat Guna Perangi Kanker Serviks

Pembahasan terkait teknologi hijau dan inovasi menuju net zero emission juga disampaikan oleh ketiga plenary speakers QiR 2023 yang terdiri atas Prof. Seeram Ramakrishna dari National University of Singapore; Prof. Niall Mac Dowell dari Imperial College London; dan Prof. Widodo Wahyu Purwanto dari UI. Ketiganya merupakan pakar di bidang energi dan energi terbarukan dari tiga institusi pendidikan terkemuka di dunia.

QiR 2023 juga berkolaborasi dengan the 8th International Symposium on Biomedical Engineering (ISBE), The 7th International Tropical Renewable Energy Conference (ITREC), The 4th International Conference on Smart City Innovation (ICSCI), dan the 3rd CSID-AUN SCUD International Conference on Sustainable Infrastructure and Urban Development (CAIC-SIUD).

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan