Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 19 Okt 2023 12:15 WIB

Pemkab Banjarnegara Inisiasi Program Bapak Ibu Asuh untuk Turunkan Angka Stunting


					Pemkab Banjarnegara Inisiasi Program Bapak Ibu Asuh untuk Turunkan Angka Stunting Perbesar

BANJARNEGARA, anewsidmedia.com  Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus melakukan intervensi dalam pencegahan stunting dan peningkatan gizi balita. Salah satu intervensi tersebut melalui program Bapak Ibu Asuh Stunting.

Program tersebut berupaya menghimpun dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita.

Bertempat di Gedung Serba Guna Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu. Rabu (18/10/2023), Pj. Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH menyerahkan bantuan dana Bapak Ibu Asuh Stunting secara simbolis kepada Kepala Desa Sigeblog dan Kepala Desa Sipedang Kecamatan Banjarmangu.

Tri Harso dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ibu Asuh yang telah bersedia berbagi untuk ikut meningkatkan status gizi balita di Banjarnegara. “Pemberian Makanan Tambahan membutuhkan sumber daya dan sumber dana sehingga perlu dilakukan secara gotong royong antara masyarakat dan pemerintah daerah,” ucapnya.

Dana yang diterimakan sejumlah Rp27 juta untuk 15 anak di Desa Sigeblog dan Rp9 juta untuk 5 anak Desa Sipedang yang digunakan untuk 90 hari PMT. “PMT selama 90 hari ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan balita, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit serta menjadi contoh pemenuhan menu bergizi bagi balita dan keluarga,” harapnya.

Berita Terkait:  BKKBN Perkuat Sinergi dengan TP PKK Jateng guna Percepat Penurunan Stunting

Ia menambahkan ketelatenan dan kerja sama keluarga sangat dibutuhkan untuk memastikan makanan tambahan tersebut dikonsumsi dan dihabiskan setiap hari oleh anak. “Sehingga anak-anak akan menjadi tumbuh sehat dan dapat berkontribusi bagi daerah, bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Lucia Tri Harso, selaku Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banjarnegara menyerahkan PMT berbahan pangan lokal kepada para penerima manfaat.

Lucia Tri Harso mengungkapkan PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi dan pencegahan stunting pada Balita namun perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku. “Misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga,” terangnya

Indonesia, sambungnya merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam keragaman hayati, sehingga PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. “Pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas termasuk untuk penyediaan pangan keluarga, termasuk untuk perbaikan gizi balita,” ujarnya.

Berita Terkait:  Mencegah Stunting: Peran Aplikasi Digital dan Pemberian Makanan Tambahan dalam Meningkatkan Kesehatan Anak di Desa Gemantar

Ia berharap Program Bapak Ibu asuh dapat direplikasi oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kecamatan dan Desa dengan sasaran tidak hanya kepada Baduta (bawah dua tahun) tapi juga ibu hamil.

Selain itu, lanjutnya, Pemanfaatan pangan lokal, Ibu dengan baduta rutin ke Posyandu, dan mengingatkan untuk kader dan petugas kesehatan Puskesmas untuk senantiasa memantau pertumbuhan dan perkembangan baduta secara rutin dan memastikan PMT di konsumsi oleh sasaran.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi