Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 17 Okt 2023 09:48 WIB

Membangun Jaringan Warungan (Bagian Ketujuh)


					Membangun Jaringan Warungan (Bagian Ketujuh) Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Nota Kesepahaman (MoU) untuk pendirian Warung Kelontong Muhammadiyah (WarungMu) di lingkungan persyarikatan, telah ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan Menteri Perdagangan RI pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP-UMKM, Selasa 29 Agustus 2023, di FKIP UHAMKA Jakarta. Program yang diluncurkan ini tidak menggunakan dana APBN. Namun dengan menggandeng Bank BUMN dan Indogrosir sebagai partner dalam mewujudkan 1000 warung di Indonesia. Sebagai wilayah yang memiliki UMKM terbesar kedua di Indonesia, tentunya LPUMKM PWM Jateng menyambut baik program tersebut.

Berdasarkan pemaparan dari Indogrosir pada saat Rakernas, ada 2 macam tipe TMI (Toko Mitra Indogrosir) yang hendak dibangun, yaitu tipe I senilai Rp 40 juta dan tipe II senilai Rp 55 juta. Indogrosir menyediakan sistem, pendampingan dan suplai produk yang dijual TMI. Bagi warga yang berminat, yang penting bisa menyediakan tempat dengan ukuran minimal 12 meter persegi dan diperbolehkan menyatu dengan rumah tinggal. Selain barang dari Indogrosir, TMI juga tidak dilarang menjual produk buatan UMKM atau produk lain yang tidak disediakan Indogrosir. Jarak TMI dengan gudang Indogrosir tidak lebih 30 kilometer.

Adapun skema pembiayaannya untuk Tipe I (Rp 40 juta) adalah Rp 10 juta CSR dari Bank BUMN dan Rp 10 juta Kredit Ultra Mikro untuk perlengkapan dan peralatan TMI (sistem, rak, tablet/komputer) dan sisanya untuk pengadaan produk dibiayai dengan skema KUR dari Bank BUMN mitra Kemendag. Tentu saja calon mitra TMI musti lolos dari BI Checking sebagai persyaratannya. Setiap hari Indogrosir akan memantau secara online perkembangan penjualan dan stok barang untuk setiap TMI. Sehingga diharapkan, setiap TMI hanya belanja produk berdasarkan jumlah produk yang terjual setiap hari dan setiap pekannya. Terdapat 5000 item produk barang yang disediakan Indogrosir untuk TMI.

Berita Terkait:  Sejumlah Pelajar Diamankan Polisi, Diketahui Tenteng Senjata Tajam di Jalanan

Dalam Temu Bisnis UMKM sessi pertama, kami menghadirkan Indogrosir, Manager Toko Mina Sari milik MEK PDM Kendal dan TEKUKO (Tempat Kulakan Toko), sebuah rintisan Distribution Center (DC) LP-UMKM PWM Jateng. Tekuko menjadi fokus program Bidang Retail dan Pasar Rakyat yang digawangi oleh beberapa orang yang ekspert selama 30 tahun lebih di bidangnya. Kami hadirkan 3 narasumber tersebut dalam rangka akselerasi pendirian WarungMU dan pengembangan Toko Kelontong, Toko SM atau SM LogMart dan Bussiness Center SMKM yang telah berdiri di lingkungan persyarikatan se Jawa Tengah.

Beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan kami, Pertama, saat ini Indogrosir baru memiliki 2 Distribution Center (DC) di Semarang dan Solo. Sementara Jawa Tengah memiliki wilayah yang luas dan membutuhkan jaringan supplier yang mampu mencukupi WarungMU yang hendak didirikan di setiap daerah. Kedua, sudah berdiri 100-an TokoMu, SuryaMu dan Bussiness Center milik PDM/PCM/PDA/PCA/SMK Muhammadiyah serta ribuan toko kelontong milik warga Muhammadiyah se Jawa Tengah. Ketiga, sebagian besar toko kelontong yang sekarang berdiri masih dikelola secara tradisional, belum bankable, serta membutuhkan “bapak asuh” yang telah memiliki sistem, jaringan pabrik/industri besar penghasil mamin dan kebutuhan rumah tangga, dan supply and chain yang memadai.

Berita Terkait:  Ditusuk Obeng dan Motornya Dibawa Kabur, Seorang Wanita di Jepara Jadi Korban Begal Pacarnya

Kita semua sepakat terhadap postulat dalam bisnis toko kelontong maupun sembako, bahwa “ketersediaan produk yang murah disertai pelayanan yang baik” pasti disukai banyak konsumen.
Pengembangan WarungMu atau TokoMu musti disiapkan sebuah sistem marketing, pengadaan produk, distribusi produk atau supply and chain secara sistematis, terstruktur, massif dan profesional. Maka keberadaan DC Tekuko menjadi prioritas dan bagian/sub sistem penting bagi pengembangan TokoMu dan WarungMu ke depan. Tentu membutuhkan investasi dan modal kerja yang besar, meski membuat satu DC TEKUKO tidak sebesar manakala kita bandingkan dengan membangun sebuah Rumah Sakit. Tetapi dengan sinergi antar pelaku bisnis di lingkungan persyarikatan (BUMM, BUMWM, AUM, dll) bukanlah sesuatu yang sulit diwujudkan.

Untuk mendukung supply and chain produk barang, LP-UMKM PWM Jawa Tengah telah melakukan MoU dengan PT Seraya Auto Indonesia yang memiliki unit bisnis Seraya Cargo. Salah satu perusahaan milik anggota pimpinan LP-UMKM PWM Jawa Tengah. Disamping menyediakan peluang bisnis menjadi Agen Seraya Cargo di setiap daerah, kami mengadakan Program Bakti UMKM. Sebuah program perawatan gratis eksterior dan interior mobil ambulan, hasil kerjasama LP-UMKM, Seraya Karoseri dan AMJAT (AmbulanMu Wilayah Jawa Tengah), yang dimulai bulan September lalu. Program Bakti UMKM untuk sementara waktu baru bisa melayani 3 mobil ambulan setiap bulan.

Berita Terkait:  PRODUK UMKM DAN E-KATALOG (Bagian Keempat)

Tantangan dan hambatan dalam mengembangkan ekonomi umat ke depan, khususnya UMKM, tentu bukan persoalan yang ringan. Namun LP-UMKM PWM Jateng lebih memilih aksi nyata, bergerak dan bekerja walaupun belum seberapa. Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik ambil sebuah lilin dan nyalakan. Action talk louder than words.
Wallahu’alam

Weleri, 14 Oktober 2023

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan