Menu

Mode Gelap

Ragam · 15 Okt 2023 00:30 WIB

Lantaran Ganggu Warga Sekitar, DLH Boyolali Kurangi Populasi Monyet Ekor Panjang


					Lantaran Ganggu Warga Sekitar, DLH Boyolali Kurangi Populasi Monyet Ekor Panjang Perbesar

BOYOLALI, anewsidmedia.com – Warga lereng Merapi menyerahkan sejumlah monyet ekor panjang ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka merasa terganggu dengan keberadaan monyet ekor panjang tersebut.

Sekretaris DLH Kabupaten Boyolali Suraji menerangkan bahwa pihaknya melakukan pengurangan populasi monyet ekor panjang. Upaya itu dilakukan karena populasi monyet ekor panjang di lereng Gunung Merapi sudah sangat banyak sehingga mengganggu warga di sekitarnya.

“Kalau tidak dikurangi mengganggu warga sekitar di wilayah Boyolali,” tuturnya dikutip, Sabtu.

Ia menyampaikan bahwa serangan monyet ekor panjang tidak hanya dilaporkan terjadi di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Gangguan monyet ekor panjang juga dilaporkan terjadi di daerah lereng Merapi yang lain seperti Musuk, Cepogo, Selo, dan Gladagsari.

Kawanan monyet ekor panjang dilaporkan merusak lahan pertanian dan masuk ke perkampungan penduduk di Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, serta Dukuh Nggobumi, Desa Mriyan, Kecamatan Musuk.

Suraji mengemukakan bahwa populasi monyet ekor panjang dirasa semakin banyak setelah erupsi Merapi tahun 2010.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2024 Sosialisasikan Pentingnya Edukasi Saving Management kepada Siswa SDN Kecik 2

Kawanan monyet ekor panjang yang turun gunung saat Merapi meletus diduga tidak kembali lagi ke atas, tetapi memilih bertahan dan berkembang biak di daerah lereng.

Setelah jumlahnya bertambah banyak, monyet-monyet itu diperkirakan turun ke lahan-lahan pertanian dan perkampungan warga untuk mencari makan.

Guna mengatasi gangguan monyet ekor panjang, Suraji mengatakan, upaya pengurangan populasi dilakukan dengan menangkap monyet dan memindahkannya ke tempat lain.

Dalam hal ini, ia melanjutkan, warga Desa Sangup di Kecamatan Tamansari menangkap monyet menggunakan perangkap kemudian menyerahkannya ke DLH Kabupaten Boyolali.

DLH Kabupaten Boyolali kemudian menyerahkan monyet tangkapan warga ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah, yang akan merelokasi monyet ekor panjang yang habitat yang sesuai.

BKSDA Provinsi Jawa Tengah akan melepaskan monyet ekor panjang tangkapan warga ke Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap, yang dinilai punya cukup sumber pakan dan aman untuk kelangsungan hidup satwa liar tersebut.

Saat ini ada sekitar 140 monyet ekor panjang dari daerah lereng Gunung Merapi yang akan dilepaskan di Pulau Nusakambangan.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi