Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 15 Okt 2023 01:36 WIB

Digital Financial Literacy untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat


					Digital Financial Literacy untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat Perbesar

BANDUNG, anewsidmedia.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia khususnya kepada mahasiswa sebagai generasi digital native yang memiliki keunggulan dalam memahami dan mengadopsi teknologi baru dengan cepat sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dengan tetap dapat memitigasi risiko dari penyelenggaraan keuangan digital.

Dalam rangka kegiatan Hari Ulang Tahun Otoritas Jasa Keuangan ke-12, OJK menyelenggarakan kegiatan OJK Mengajar dengan tema “Sosialisasi Digital Financial Literacy“ di Universitas Islam Bandung (Unisba), Jumat (13/10).

Kepala Eksekutif Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, Hasan Fawzi dalam paparannya menyampaikan bahwa pasca diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), OJK memiliki mandat dalam mengatur dan mengawasi Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto. Saat ini terdapat 105 Penyelenggara ITSK yang terbagi dalam 15 klaster model bisnis.

“Perkembangan teknologi semakin mendorong peningkatan inovasi di sektor keuangan di Indonesia, di mana hal ini membutuhkan respons kebijakan yang tepat dan didukung oleh literasi masyarakat yang baik. Masyarakat harus dapat memahami karakteristik produk keuangan digital, yang mencakup manfaat, risiko, biaya, hak dan kewajiban konsumen, serta memastikan legalitas pihak penyedia layanan keuangan adalah hal penting sebelum menggunakan layanan keuangan digital,” kata Hasan dikutip dari ojk.go.id.

Berita Terkait:  MasyaAllah, Puasa Ibadah yang Mempesona

Lebih lanjut Hasan menyampaikan bahwa masih terdapat gap antara inklusi keuangan dan literasi keuangan digital dimana selama 3 tahun (2019-2022) kenaikan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia hanya 5 persen. Melalui program Digital Financial Literacy diharapkan OJK dapat berkontribusi penuh pada peningkatan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia.

Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., M.H. dalam sambutannya mendukung kegiatan OJK Mengajar terkait Digital Financial Literacy karena dapat menjadi peluang dalam perkembangan kurikulum dan kajian-kajian ilmiah.

“Walaupun anak-anak muda sudah terampil dengan teknologi, tetapi karena kemudahan dan pengaruh lainnya bisa saja menjadi salah dalam penggunaan. Dalam konteks pembelajaran di Unisba, pembahasan digital financial bisa menjadi materi kuliah. Ini menjadi tantangan dalam pembenahan kurikulum terkait digital financial literacy di setiap program studi. Kegiatan ini dapat menjadi peluang yang bisa dikembangkan dalam perkembangan kurikulum dan kajian-kajian ilmiah,” kata Edi.

Kuliah umum juga menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba Dr. Ferry Darmawan, M.Ds., Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya, serta Wakil Bendahara II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Chrisma Albandjar dan dihadiri oleh 424 Mahasiswa (baik offline maupun online) yang terdiri dari Mahasiswa Unisba, Mahasiswa Program Pertukaran Merdeka se-Indonesia dan Mahasiswa dari Universitas lainnya di Bandung yang hadir secara fisik dan virtual.

Berita Terkait:  Saipul Jamil Diamankan Jajaran Polisi dan TNI di Jalanan Jakbar, Ini Penyebabnya

Selain pemaparan materi, para peserta juga diberikan edukasi mengenai aplikasi Smart Digital Indonesia, yang merupakan inisiatif OJK dalam rangka meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat, khususnya generasi muda, melalui bauran deliverables yaitu e-Book, video, dan game interaktif, dengan harapan Smart Digital Indonesia dapat memperluas pengetahuan peserta, yang merupakan mahasiswa, terkait literasi keuangan digital dan mendorong peningkatan literasi keuangan digital ke lingkungan sekitar peserta.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan