Menu

Mode Gelap

Budaya · 12 Okt 2023 00:17 WIB

Sosok Inspiratif Peraih Penghargaan Sastrawan Muda Asia Tenggara, Faisal Oddang


					Sosok Inspiratif Peraih Penghargaan Sastrawan Muda Asia Tenggara, Faisal Oddang Perbesar

MAKASAR, anewsidmedia.com – Penulis asal Sulawesi Faisal Oddang, SS, MHum yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hassanudin (Unhas) Makasar, Sulsel baru-baru ini dianugerahi penghargaan “Sastrawan Muda Asia Tenggara” tahun 2023 oleh Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Penghargaan tersebut diterima Faisal dalam acara Seminar Antar Bangsa Kesusastraan Asia Tenggara yang dilaksanakan Rabu (20/9/2023) di Aula Sasadu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jl. Daksinapati Barat IV Rawamangun, Jakarta Timur.

Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) sendiri beranggotakan negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia yang diwakili oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pria yang lahir 18 September 1994 itu merupakan salah satu penulis asal Sulawesi Selatan. Ia menulis puisi, cerpen, dan novel. Karya yang ia tulis sebagian besar mengenai tradisi dan adat istiadat di Sulawesi.

Karya-karya alumnus Jurusan Satra Indonesia Universitas Hasanuddin ini pernah mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya anugerah sebagai cerpen terbaik Kompas (2014) untuk karyanya yang berjudul “Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon”. Di tahun yang sama, ia juga mendapatkan penghargaan “ASEAN Young Writers Award” dari Pemerintah Thailand.

Berita Terkait:  Warga Tidak Mampu Digugat Anggota Dewan Kota Semarang

Karya Novel “Puya ke Puya” menjadi pemenang ke-4 dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta dan terpilih sebagai novel terbaik oleh majalah tempo pada tahun 2015. Berdasarkan majalah tempo juga, Faisal Oodang dinobatkan sebagai Tokoh Seni Tempo 2015 di bidang prosa.

Selanjutnya pada tahun 2016, Faisal mengikuti residensi penulis di Belanda dengan dukungan Komite Buku Nasional. Selain itu, ia juga diundang menghadiri “International Writing Program” (2018) di lowa City (Amerika Serikat), pada tahun 2016 juga menerima Robert Bosch Stiftung and Literariches Colloquium Berlin Grants 2018.

Karya-karya lain Faisal Oodang diantara lain adalah Rain & Tears (Novel,2014), “Pertanyaan Kepada Kenangan” (Novel,2016), “Manurung” (Puisi, 2017)—finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 kategori puisi, Perkabungan Untuk Cinta” (Kumpulan Puisi, 2017), dan “Tiba Sebelum Berangkat” (Novel, 2018)—finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 kategori prosa.

Faisal juga sering diundang dalam berbagai festival sastra, seperti: Ubud Writers and Readers Festival 2014, Salihara International Literary Biennalle 2015, dan Makassar International Writers Festival 2015, Festival Sastra Bangga 2018, Rainy Day Literary Festival 2018, Borobudur Writers and Cultural Festival 2018 dan lowa Book Festival 2018.

Berita Terkait:  Keluar Survei Poltracking Terbaru, Paparkan Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Hingga Duet Anies-AHY

Penghargaan:

1.    penulis Cerpen Terbaik Kompas 2014

2.    Pemenang IV Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014

3.    Asean Young Writers Award 2014

4.    Tokoh Seni Tempo 2015

5.    Robert Bosch Stiftung and Literary Colloquium Berlin 2018

6.    Iowa International Writing Program, USA 2018

7.    Finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018

8.    penulis Cerpen Terbaik Kompas 2018. (MDA).

Karya-karya:

1.    Rain & Tears (Novel, 2014)

2.    Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon (Cerpen terbaik Kompas tahun    2014)

3.    Puya ke Puya (2015)

4.    Pertanyaan Kepada Kenangan (Novel, 2016)

5.    Manurung (Puisi 2017)

6.    Perkabungan Untuk CInta (Kumpulan Puisi, 2017)

7.    Tiba Sebelum Berangkat (Novel, 2018)

8.    Sawerigading Datang dari Laut (Kumpulan Cerpen, 2019)

9.    Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa (Novel, 2019)[7]

10.    Selfiesh (Prosa, 2019)

Narasumber Sastra:

1.    Ubud Writers and Readers Festival 2014

2.    Salihara International Literary Biennalle 2015

3.    Makassar International Writers Festival 2015.

4.    Festival Sastra Banggai 2018

Berita Terkait:  Peringatan Hari Batik Nasional, SD Pekunden Gelar Parade

5.    Iowa Book Festival, USA, 2018

6.    Borobudur Writers and Cultural Festival 2018

7.    Rainy Day Literary Festival 2018

8.    London Book Fair 2019, Inggris

9.    Agor Drysau Festival 2019, Wales

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan