WONOGIRI, anewsidmedia.com – Tim Validasi Lapangan IGA 2023 dari unsur Kementerian Polhukam dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia diterima bupati Wonogiri Joko Sutopo di pendopo kabupaten, Rabu (11/10). Tim akan melihat program unggulan kabupaten Wonogiri, yaitu Rumah Layak Huni Aman Nyaman Indah dan Sehat (Rumanis) dan Sistem Seleksi Mahasiswa/Pemuda Berprestasi (Simapres) yang berhasil mengantarkan Kabupaten Wonogiri melaju pada tahap penilaian akhir penilaian Inovation Government Award Tingkat Nasional tahun 2023.
Pada kesempatan itu, di hadapan tim penilai Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan alasannya mengusung kedua program ini sebagai program inovatif unggulan Kabupaten Wonogiri. Hal ini bermula dari keprihatinannya di awal periode pertama dirinya menjabat sebagai Bupati Wonogiri. Kala itu, dua masalah besar yang dihadapi Pemkab Wonogiri adalah kemiskinan ekstrem dan rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM).
“Kala pertama saya menjabat, tahun 2016, tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonogiri ini menyentuh angka 13,12 persen. Sedangkan IPM kami sangat rendah, hanya di angka 68,23. Hal ini disebabkan banyak anak di Kabupaten Wonogiri yang tidak menikmati fasilitas pendidikan tinggi. Rata-rata lulus SMP, SMA, atau SMK, kalau tidak menikah, ya boro (merantau). Masyarakat kami miskin, bodho, tidak ada pembangunan signifikan di Kabupaten Wonogiri,” katanya.
Hal ini menjadikan bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini bertekad bulat untuk mengejar ketertinggalan Kabupaten Wonogiri dari daerah lain dengan membangun sumber daya manusia yang cerdas, terpelajar, dan berkontribusi memajukan Kabupaten Wonogiri.
“Maka dirumuskanlah dua program dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan IPM, yakni pemberian bantuan RTLH, karena RTLH sendiri menjadi cerminan kemiskinan ekstrem di Wonogiri. Yang kedua adalah dengan memberi fasilitas bagi para pemuda untuk dapat melanjutkan sekolah setinggi-tingginya, menempuh pendidikan tinggi sehingga bisa menjadi pemuda-pemuda terpelajar, berkualitas, dan siap berkontribusi membangun memajukan Kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.
Dari 25.002 unit RTLH yang terdata pada tahun 2019, Pemkab Wonogiri telah berhasil memberi bantuan pembangunan dan renovasi RTLH sebanyak 19.399 unit sampai dengan tahun 2022. Di akhir tahun 2022, menyisakan 5.603 unit RTLH yang belum menerima bantuan. Di tahun 2023 ini, Pemkab Wonogiri tak lelah berkolaborasi dengan seluruh stakeholder mengintervensi penyaluran bantuan bagi 2.015 unit RTLH.
“Data kami tahun ini, tersisa 3.588 unit RTLH yang akan kami intervensi di tahun 2024. Tahun 2024 kami targetkan tuntas penanganan menjadi nol RTLH di Kabupaten Wonogiri,” ungkap Purwadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri, Haryanto menyampaikan bahwa Program Simapres sempat mengalami berbagai kendala pada awal pelaksanaannya di tahun 2016. Kendala yang dimaksud adalah pemilihan nomenklatur program yang tepat untuk penyaluran beasiswa, di mana awalnya alokasi anggaran berada di Dinas Sosial, kemudian berpindah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga akhirnya ditetapkan di Disporapar kabupaten Wonogiri pada tahun 2020.
Dari tahun 2016 hingga 2023, Pemkab Wonogiri telah mengalokasikan anggaran beasiswa dengan total nilai Rp44.998.531.182 bagi 3.576 mahasiswa/pemuda berprestasi.