SEMARANG, anewsidmedia.com – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jawa Tengah dalam beberapa bulan terakhir ini gencar menyalurkan bantuan beras 10 kilogram. bantuan ini diharapkan bisa membantu menstabilkan harga beras di pasar tradisional.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun mengatakan bantuan beras 10 kilogram diberikan kepada 2.358.970 keluarga penerima manfaat (KPM). “Dengan adanya bantuan beras kepada masyarakat, kami optimis bisa mengurangi permintaan di pasar dan harga beras bisa diturunkan dengan mengacu Harga Eceran Tetap (HET),” kata Kholisun, di Semarang, Rabu 11 Oktober 2023.
Penyaluran bantuan tahap pertama sudah disalurkan bulan April, Mei, Juni. Untuk tahap kedua penyalurannya dimulai September, Oktober dan November. Dia menyebut saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog masih 76,5 ribu ton. Sementara persediaan dalam perjalanan (PDP) ada 80 ribu ton. “Jadi total stok di Kanwil Jateng 156.500 ton,” jelasnya.
Selain bantuan pangan, Perum Bulog Jateng juga terus menggencarkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Di tahun 2023 ini, sebanyak 67 ribu ton beras telah disalurkan untuk masyarakat. “Yang kita salurkan melalui pedagang pedagang pengecer pasar tradisional, warung klontong, retail modern, juga kerjasama dengan pemda khusunya dinas ketahanan pangan. Melakukan GPM. Gerakan pangan murah,” terang dia.
Adapun jumlah pengecer yang telah melaksanakan SPHP kini sebanyak 756 kios yang tersebar di 133 pasar di 25 kabupaten/kota di Jateng yang dilayani Perum Bulog Kanwil Jateng.
Stok atau cadangan beras tersebut digunakan untuk penyaluran bantuan pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan cadangan akhir tahun. Dipastikan bahwa ketersediaan beras aman bahkan hingga awal 2024. “Kebutuhan penyaluran bantuan di Jateng itu kan ada bantuan pangan masih ada 2 lokasi sekitar 45.000 ton, SPHP itu 20.000 ton, sehingga pengeluaran itu sekitar 65.500 ton. Aman hingga awal tahun depan,” pungkas dia.