JAKARTA, anewsidmedia.com – Moda Raya Terpadu (MRT) merupakan transportasi umum yang juga masih diberikan subsidi, setahun Rp800 miliar. Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menjadi narasumber dalam acara Hub Talk yang diinisiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi sebesar Rp4,3 triliun per tahun untuk transportasi umum. Adapun rinciannya adalah Rp800 miliar untuk Moda Raya Terpadu (MRT) dan Rp3,5 triliun untuk Transportasi Jakarta (Trans Jakarta).
“Begitu juga TransJakarta, juga menyubsidi supaya masyarakat semua ingin menggunakan transportasi itu. Total itu kurang lebih Rp3,5 triliun untuk keseluruhan kalau masyarakat gunakan TransJakarta,” ucap Heru.
Heru menegaskan bahwa MRT saat ini masih terus berproses. Transportasi MRT, kata Heru pertama kali ada di Jakarta dan dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo yang saat itu menjadi gubernur.
“Sekarang jadi model di masyarakat. Mudah-mudahan masyarakat terus gunakan MRT, meskipun targetnya kurang lebih 1,3 juta, tapi sekarang yang pakai 800 ribu orang per hari,” ujar Heru, dalam acara bertajuk “Suka Duka Membangun Konektivitas Nasional” itu.
Heru juga menyebut kenyamanan pengguna transportasi bagi warga Jabodetabek menjadi prioritas utama dalam membangun sistem transportasi terintegrasi. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi pembiayaan dengan bersinergi bersama pemerintah pusat.
“Tentunya konsep itu berdasarkan konsep perencanaan dari Kemenhub dan bersinergi dengan kami. Jadi, DKI Jakarta sebesar 51 persen, lalu Kemenhub sebesar 49 persen,” terang Heru.
Sama halnya seperti TransJakarta dan Kereta Api Indonesia (KAI) yang juga diberikan subsidi untuk warga yang ingin menggunakan transportasi itu.
Heru menjelaskan, biaya naik TransJakarta yang saat ini sebesar Rp3.500 itu merupakan subsidi, jika nilai ekonomisnya bisa mencapai Rp31.000. subsidi itulah sebagai upaya kenyamanan dan kemudahan terhadap transportasi Jakarta.
Oleh karena itu, Heru meminta masyarakat yang menaiki transportasi umum di Jakarta dapat bersama-sama menjaga dan merawat transportasi itu. Setelah diresmikan Kereta Cepat Jakarta Bandung dan LRT, terlihat tren kenaikan penggunaan transportasi umum di Jakarta bertambah 3-3,5 persen.